KOTA BLITAR – Selain persiapan nonteknis di masing-masing induk cabang olahraga (cabor), kesiapan teknis juga jadi perhatian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar sebelum gelaran Porprov ke-VII Jawa Timur (Jatim) di akhir bulan ini. Salah satunya adaah teknis pemberangkatan kontingen.
Total ada sebanyak 36 induk cabor di bawah naungan KONI Kabupaten Blitar yang akan ambil bagian di porprov Lumajang, Jember, dan Bondowoso nanti. Oleh sebab itu, induk lembaga keolahragaan merasa perlu untuk merancang teknis pemberangkatan kontingen. “Karena jadwal bertanding di masing-masing cabor itu tidak sama. Maka, tentu ada perbedaan waktu pelepasan cabor,” kata Sekretaris KONI Kabupaten Blitar, Ikhwanudin, kepada Koran ini kemarin (6/6).
Pria yang karib disapa Iwan ini mengungkapkan, pihaknya juga sudah menerima jadwal tanding di porprov nanti. Nah, jadwal ini yang dijadikan acuan untuk merancang mekanisme pemberangkatan atlet di masing-masing cabor. Untuk itu, KONI memutuskan untuk membagi kontingen menjadi tiga kelompok terbang (kloter) pemberangkatan.
“Soal ini sudah kita rapatkan beberapa waktu lalu. Akhirnya kami memutuskan untuk membagi kontingen jadi tiga kloter pemberangkatan. Dimana itu disesuaikan dengan jadwal tanding cabor di porprov. Hal ini juga sudah kita sampaikan kepada masing-masing pengurus di induk cabor,” bebernya.
Adapun rincian atas ketiga kloter yang dimaksud yaitu, kloter pertama diberangkatkan pada 21-22 Juni. Salah satu cabor yang dilepas di kloter pertama adalah Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Kabupaten Blitar. Di kesempatan ini pihak KONI juga akan mengundang pimpinan daerah untuk melepaskan kontingen Bumi Penataran. “Iya, untuk itu kami juga sudah bersurat kepada Ibu bupati,” ujarnya.
Sedangkan, kloter kedua bakal diberangkatkan pada 24 Juni. Sebagian besar induk cabor bakal diberangkatkan di kloter kedua. Itu sesuai dengan jadwal pelaksanaan pertandingan di porprov, dimana sebagian besar laga bakal dihelat pada 25-28 Juni.
Kloter ketiga bakal didominasi oleh cabor fighting alias bela diri. Seperti halnya, karate, taekwondo, kick boxing, tinju, silat, dan juga cabor bela diri lain. Kloter terakhir ini diagendakan untuk bertolak ke venue porprov pada 29 Juni. “Memang untuk cabor bela diri itu rata-rata digelar di tiga hari terakhir di porprov,” akunya.
Soal lain, pria yang juga menjadi ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Blitar ini memastikan jika persiapan di masing-masing induk cabor sudah paripurna. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Iwan meminta jajaran pengurus di masing-masing induk cabor lebih mawas dalam memberi porsi latihan di hari-hari terakhir persiapan. “Itu agar anak-anak terhindar dari cedera. Jadi, jangan terlalu diforsir dalam setiap pelaksanaan latihan,” tandasnya. (dit/ady)