KABUPATEN BLITAR – Ada-ada saja ulah MRZ, pemuda warga Desa Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan. Dia membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Blitar geleng-geleng kepala.
Bagaimana tidak, petugas pemadam kebakaran tersebut diminta bantuan untuk melepas tindik di ”titit” alias kemaluan pria 25 tahun itu. Gara-garanya, kunci tindik macet. Jadilah, tindik sulit terlepas.
Karena panik, MRZ pun meminta bantuan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Blitar untuk melepas tindik di ”pusaka” pemuda itu. ”Awalnya dia cari informasi di google. Lalu mengarah ke Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar Andi Sagita Putra kepada radartulungung.co.id, Selasa (1/3).
MRZ pun memberanikan diri datang ke kantor pemadam kebakaran yang berlokasi di utara Alun-Alun Kota Blitar. Dia berangkat sendirian. Setibanya di kantor damkar, dia bergegas mendatangi petugas damkar. ”Lalu berbisik meminta tolong untuk melepas tindik di kemaluannya,” terangnya.
Mungkin, mendengar bisikan itu petugas damkar sedikit geli-geli bagaimana gitu. Sambil mringis membayangkan, kok bisa ya. Jarang-jarang juga petugas damkar menerima bantuan seperti itu. ”Biasanya, kalau nggak diminta melepas cincin di tangan ya menangkap ular. Tetapi ini kok…,” ujarnya tak melanjutkan perkataan, lantas tertawa.
Permintaan bantuan MRZ yang malu-malu itu langsung diiyakan petugas. Namun, MRZ memohon agar petugas yang nanti mengeksekusi tindik di ”burung”nya cukup beberapa orang saja. Pasti malu dong jika dilihatin banyak petugas. ” Akhirnya saya tugaskan cukup tiga personel saja,” jelasnya.
Tiga petugas dengan peralatan ”tempur” lengkap langsung menuju ruangan tertutup. Eksekusi paling menegangkan itupun dimulai. Dengan menggunakan alat gerinda mini yang sudah menyala, petugas memotong tindik berwarna silver itu.
Desing mesin gerinda terdengar nyaring. Satu petugas damkar berperan memegang senter, dan satu petugas lain menyemprotkan air. Pelepasan tindik dilakukan sangat hati-hati.
Bayangkan, jika alat gerinda itu mbeleset sedikit saja mengenai si ”burung”, aduhai, masa depan pemuda bakal suram. Perjuangan yang menegangkan itu akhirnya tuntas. Tindik pun bisa dilepas. ” Kurang lebih 15 menit proses pelepasannya,” terang Andi.
Petugas damkar dan MRZ pun lega. Pemuda tersebut berterima kasih banyak kepada petugas damkar. ”Dia juga berjanji tidak akan mengulangi lagi hal seperti itu,” katanya.
Saat itu, petugas damkar juga tidak sampai terlalu jauh mengorek alasan MRZ memasang tindik di kelaminnya. Yang terpenting, petugas bisa segera melepas tindik tersebut. Keselamatan yang utama.
Bisa jadi, kejadian itu menjadi kejutan bagi petugas damkar. Pasalnya, tepat 1 Maret itu merupakan hari ulang tahun (HUT) Pemadam Kebakaran ke-103. Selamat mendapat kado terindah dan terlucu bapak-bapak damkar. Pantang Pulang, Sebelum Padam. (sub/wen)