KABUPATEN BLITAR – Maraknya pemberitaan miring soal dugaan tindak asusila di sejumlah lembaga pondok pesantren (ponpes) dalam beberapa waktu terakhir, membuat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar memantau penyambutan santri baru. Yakni dengan membentuk tim khusus untuk memonitor kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkup ponpes di Bumi Penataran.
Bahkan, kemenag melakukan kerjasama dengan pihak terkait, utamanya dengan Forum Koordinasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Blitar dalam upaya monitoring KBM dalam beberapa pekan terakhir. “Bisa dikatakan, FKPP adalah sektor inti dalam proses ini. Jadi, komunikasi dan koordinasi intens terus dilakukan,” ujar Kasi Pondok Pesantren dan Pendidikan Agama Islam (Ponpes dan PAI), Kemenag Kabupaten Blitar, Mukhroji kepada Koran ini kemarin (18/7).
Usai melakoni beberapa pertemuan, pihak kemenag, FKPP, dan Pemkab Blitar berencana untuk menggelar safari ponpes se-Kabupaten Blitar. Berbagai materi soal pencegahan tindak kejahatan di lingkup ponpes akan disampaikan dalam kegiatan ini. “Dalam waktu dekat kita akan gelar dalam bentuk sosialisasi ke berbagai ponpes,” tegasnya.
Kemenag, jelas Mukhroji, juga membuka layanan pengaduan. Seluruh warga ponpes bisa melaporkan adanya tindakan yang mengarah pada aksi kejahatan, khususnya asusila di lingkup ponpes. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko terjadinya tindakan asusila oleh oknum di lembaga ponpes.
“Betul. Tapi, sejauh ini memang belum ada laporan, dan kami berharap jangan sampai ada laporan seperti itu. Untuk memastikannya, nanti kita safari untuk sosialisasi dan tim dari FKPP tetap disiagakan,” bebernya.
Harus diakui, maraknya dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh oknum ponpes di berbagai daerah membuat kemenag gerah. Terlebih, saat ini lembaga ponpes sedang menyambut tahun ajaran baru. Memastikan kompetensi para pendidik sekaligus memberikan rasa aman bagi para santri baru menjadi tanggung jawab masing-masing lembaga ponpes dan kemenag.
“Sejak April-Mei lalu kan santri baru mulai belajar di ponpes di tahun ajaran baru ini. Nah, kami mengimbau agar pengurus lembaga ponpes betul-betul memastikan aspek keamanan dan keselamatan warga ponpes itu sendiri. Karena kewajiban utama para santri adalah beribadah dan belajar. Biar mereka merasa nyaman,” tegasnya. (dit/ady)