KOTA, Radar Trenggalek – Sekelompok organisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan aliansi rakyat Trenggalek (ART) yang mendatangi Hotel Hayam Wuruk (HW) di Jalan Soekarno-Hatta, Nomor 20, Senin (25/10) kena prank. Mereka berunjuk rasa karena ada informasi jika PT SMN menggelar rapat tentang rencana kegiatan tambang emas di Kabupaten Trenggalek.
Baca juga Bisa Rusak Lingkungan, Warga Trenggalek Kompak Tolak Tambang Emas
“Kami mendapat informasi ada kegiatan dari dinas kehutanan dan provinsi atas nama PT SMN. Itu tindak lanjut dari PT SMN mengirimkan surat ke kehutanan supaya memfasilitasi terkait hak pinjam pakai kawasan hutan. Kegiatan itu berlangsung di hotel ini selama 3 hari, mulai hari ini hingga Rabu,” kata perwakilan aksi, Trigus Dodik Susilo, usai mendatangi lobi hotel.
Aksi massa mulai mereda usai mendapat jawaban atas kabar pihak PT SMN yang tak berada di HW. Massa kemudian membubarkan diri setelah bertemu dengan pihak hotel yang mengonfirmasi jika PT tersebut tak membuat acara di hotel tersebut. Trigus mengaku mendapat bocoran surat resmi tentang kegiatan rapat tersebut di HW.
“Ini tadi setelah kami kroscek dari kepala hotel mengatakan tidak ada. Ini mengindikasikan kalau surat itu resmi, dikeluarkan dan ada undangan dan sekarang tidak ada konfirmasi (kehadiran), ini legitimasi PT SMN benar-benar kacau. Tidak transparan dan tidak berani menemui masyarakat, dan kami akan mengejar itu. Informasi telinga kami banyak,” imbuhnya.
Baca juga Menjadi Lokasi Rapat PT SMN, Hotel Hayam Wuruk Trenggalek Buka Suara
Dalam surat yang dimaksud, kata Trigus, kegiatan rapat tentang kelanjutan tambang emas itu akan digelar di hotel Hayam Wuruk yang sedianya akan diselenggarakan mulai 25-27 Oktober. “Kami bisa memastikan itu sah sehingga kami bisa melegitimasi bahwa PT SMN itu memang slintutan dan kami sebut seperti maling tingkah lakunya,” pungkasnya. (tra/rka/dfs)