KABUPATEN BLITAR – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Blitar terus meningkatkan layanan permodalan bagi masyarakat. Di antara sasarannya para ibu rumah tangga prasejahtera.
Melalui layanan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), PNM berupaya meningkatkan wawasan ibu-ibu rumah tangga dalam berwirausaha. Salah satunya mengenai pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha.
“Selama 17 hari, mulai 1-17 Maret, kami menggelar pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dengan tema Pengenalan dan Pembuatan Perizinan,” terang Pemimpin cabang PNM Blitar, Muhammad Untoro, melalui officer Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Guntoro, kepada radartulungagung.co.id, Sabtu (19/3).
Kegiatan PKU tersebut, jelas Guntoro, digelar di 15 desa di Kabupaten Blitar. Sasaranya adalah ibu-ibu rumah tangga prasejahtera yang ingin memulai usaha maupun yang sedang mengembangkan usaha. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blitar.
“Melalui PKU ini, kami ingin membina ibu-ibu di desa agar lebih sejahtera. Harapannya, bisa membantu menambah penghasilan suami dan meningkatkan ekonomi keluarga serta meningkatkan kebutuhan pendidikan,” ungkap pria ramah ini.
Melalui PKU tersebut, PNM terus berupaya mengenalkan produk layanan Mekaar kepada masyarakat desa. Dengan harapan, masyarakat desa semakin tahu tentang layanan Mekaar terutama manfaatnya.
Pasalnya, masih ada yang menganggap bahwa PNM Mekaar ini seperti “bank titil”. Padahal itu tidak benar. PNM merupakan lembaga keuangan non bank milik pemerintah. “Harapan kami, ketika PNM Mekaar masuk ke desa, peredaran bank titil semakin berkurang,” ujarnya.
Sejumlah desa yang menjadi sasaran PKU tersebut meliputi Desa Plumbangan, Desa Kesamben, Desa Tembalang, Desa Semen, Desa Jajar, Kelurahan Kanigoro, Desa Sumberingin, Desa Ponggok, desa kolomayan, Desa Nglegok hingga desa Tunjung (sub)