WLINGI, Radar Blitar – Peran semua pihak dibutuhkan dalam pengendalian Covid-19. Tak terkecuali petugas pengelola linen di ruang laundry rumah sakit. Seperti dilakukan Zainal Mustofa. Mereka harus hati-hati memilah, membersihkan, dan menyiapkan linen. Baik untuk melindungi pasien maupun tenaga kesehatan yang berjibaku menangani virus tersebut.
“Linen yang harus dibersihkan masih banyak, tapi tidak lagi berbahaya seperti sebelumnya,” ujar Zainal kepada Radartulungagung.co.id kemarin (7/10).
Bertugas di ruang laundry membuat Zainal dan rekan-rekannya juga cukup khawatir. Sebab, selama pandemi korona ada banyak linen infeksius yang harus dikelola. Mereka harus mengelompokkan kain kotor yang digunakan pasien maupun petugas kesehatan di rumah sakit.
“Kami sadar bahwa ini sangat berbahaya. Jadi kami harus patuh terhadap standar operasi prosedur (SOP). Jangan sampai tertular apalagi sampai membawa virus untuk keluarga di rumah,” akunya.
Tim binatu rumah sakit dibagi dalam dua sif kerja. Zainal yang sebelumnya pernah bertugas di tempat pemulasaraan jenazah, sering kali tidak langsung pulang usai turun sif. Tenaganya dibutuhkan tim sebelah karena personel pemulasara juga terbatas.
Karena keterampilan dan dedikasi tersebut, warga Desa Beru, Kecamatan Wlingi, ini direkomendasikan dalam ajang petugas teladan yang digagas Pemprov Jatim. Tak mengecewakan, dia didapuk sebagai petugas berprestasi bidang pengelolaan linen. Dalam waktu dekat dia akan diundang ke Provinsi Jatim untuk menerima reward atas kinerjanya selama ini. (hai/dfs)