TULUNGAGUNG – Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung terus mengalami peningkatan. Mirisnya, separo dari jumlah kasus aktif itu disumbang dari klaster sekolah.
Berdasarkan data Covid-19 hingga Sabtu (5/2), tercatat jumlah kasus Covid-19 sebanyak 28 kasus. Dengan rincian, 10 kasus aktif menjalani isolasi mandiri sedangkan 18 kasus lainnya merupakan pasien dalam perawatan. “Sebagian dari hasil tracing klaster di sekolah, tapi juga ada beberapa kasus dari pelaku perjalanan,” ucap Wakil Juru Bicara (Wajubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Achmad Mugiyono, kemarin (6/1).
Pria yang menjabat sebagai Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Tulungagung ini menyebut sudah ada empat sekolah yang terdapat kasus korona. Ketiganya sudah dilakukan pelacakan (tracing,Red) terhadap kontak erat dan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sementara waktu. Hal ini terpaksa dilakukan untuk memutus penularan Covid-19. “Bagi yang belum ada kasus, PTM lanjut terus. Sembari menunggu koordinasi kita dengan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Senin besok (hari ini),” terangnya.
Sementara itu, Kepala Cabdindik Provinsi Jatim wilayah Tulungagung-Trenggalek Sindhu Widyabadra mengatakan, pihaknya masih mempersilakan pelaksanaan PTM bagi sekolah yang nihil temuan kasus. Artinya, perubahan model PTM menjadi PJJ sejauh ini hanya untuk sekolah dengan temuan kasus Covid-19. Dan selama melaksanakan PJJ, satgas sekolah akan melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan di seluruh ruang dan sudut sekolah. “Bagi yang ada kasus model pembelajaran menjadi PJJ secara menyeluruh. Karena kami tak ingin ambil risiko, walaupun rekomendasinya hanya satu kelas,” jelasnya.
Ditambahkan Sindhu, rata-rata kondisi siswa baik. Bahkan ditemukan tanpa gejala (OTG) dan sebagian sudah sembuh. “Kondisinya baik. Karena mereka ini kebanyakan OTG,” jelasnya.
Lebih rinci, Kasi SMK Cabdindik Provinsi Jatim wilayah Tulungagung-Trenggalek, Sunaryo membenarkan klaster sekolah terus bertambah. Bahkan sudah tercatat tiga sekolah di tingkat SMA. Yaitu, SMAN 1 Boyolangu, SMAN 1 Kedungwaru, dan SMAN 1 Tulungagung. Mereka nantinya akan menjalani PJJ selama dua minggu. “Untuk SMAN 1 Kedungwaru dan SMAN 1 Tulungagung akan memulai PJJ Senin (7/2) hingga Jumat (18/2) mendatang. Sedangkan SMAN 1 Boyolangu melanjutkan PJJ seminggu lagi, artinya akan masuk Senin (14/2),” singkatnya saat dikonfirmasi Sabtu (5/2).
Di tempat berbeda, Wakahumas SMAN 1 Kedungwaru, Titis Eswindro mengatakan akan melaksanakan PJJ selama 2 Minggu. Dimulai Senin (7/2) hingga Jumat (18/2). Itu sesuai petunjuk dari Cabdindik Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung-Trenggalek. “Sesuai petunjuk, PJJ dilaksanakan dua Minggu. Biar lebih aman,” katanya.
Sembari menjalankan PJJ, pihak satgas sekolah akan melakukan sterilisasi. Dengan menyemprotkan disinfektan di seluruh ruang. “Nanti saat masuk akan kita perketat pengawasan prokes. Karena kita tak ingin terjadi ada kasus Covid-19 lagi,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dinkes melakukan tracing di SMAN 1 Boyolangu. Itu bermula saat salah satu siswa setempat menjalani pemeriksaan kesehatan karena sakit, menunjuk hasil terkonfirmasi Covid-19. Dari pelacakan tersebut dinkes menemukan total 21 siswa positif korona. Sehingga pihak sekolah melakukan PJJ mulai Senin (31/1) lalu.
Selanjutnya, kasus Covid-19 kembali ditemukan di sekolah SMAN 1 Kedungwaru dan SMAN 1 Tulungagung.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan di SMAN 1 Kedungwaru ditemukan 8 siswa positif korona. Sedangkan di SMAN 1 Tulungagung mendapati 7 terkonfirmasi Covid-19. “Ini kita temukan dari kontak erat. Jadi misal ada siswa sakit, nah hasilnya terkonfirmasi. Maka kita tracing ke kontak eratnya termasuk temen sekelasnya,”katanya.
Selain jenjang SMA, pihaknya melakukan tracing di MAN 2 Tulungagung. Hingga kini, di sekolah tersebut mendapati 25 siswa terkonfirmasi Covid-19 dari 2 kelas. “Sekolah yang terdapat kasus Covid-19 dialihkan PJJ. Dan itu, sekalian memberikan kesempatan kita melakukan tracing yang akan dilanjutkan Senin (7/2). Sebagai upaya memutus penularannya,” tandasnya. (lil/rka)