KOTA BLITAR – Komisi II DPRD Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak alias sidak di gudang yang bakal diisi beras sejahtera daerah (Rastrada) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, kemarin (5/4). Sidak itu, untuk memastikan kelayakan gudang sebagai tempat penyimpanan sementara beras gratis itu.
Sidak yang dimulai pukul 15.00 WIB itu juga diikuti Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar Sad Sasmintarti dan penyedia rastrada atau pihak ketiga. Gudang yang dicek itu berada di Jalan Jati, tepatnya berada di kompleks GOR Pelangi, selatan Kantor Kelurahan Turi. “Gudang ini memang disewa oleh penyedia untuk tempat penyimpanan sementara rastrada tahap pertama. Kami cek kondisinya, untuk memastikan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo, usai sidak kemarin.
Saat dicek, gudang masih kosong. Beras memang masih belum tiba. Gudang berukuran 30 meter x 50 meter itu diharapkan bisa menampung sekitar 432 ton rastrada tahap pertama, sebelum didistribusikan ke tiap-tiap kantor kelurahan. “Harapan kami ya gudang ini bisa menampung. Kan sesuai ketentuan, gudang memang harus muat. Jika mereka (penyedia, Red) menyewa gudang tidak muat, kan sudah menyalahi aturan,” ujar politikus Partai Gerindra ini.
Nah, jika ditemukan adanya kesalahan tentunya ada sanksi. Sanksi tersebut bisa berupa teguran. Yang pasti, dinsos maupun rekanan harus bisa memperbaiki kesalahan tersebut.
Terpenting juga, kata Yohan, kualitas dari beras yang bakal disalurkan ke masyarakat, itu harus diperhatikan. Mutu beras minimal harus menengah atau premium. “Jangan sampai, beras yang diberikan ke masyarakat kualitas jelek. Kasihan. Ini anggaran lumayan besar sekitar Rp 14 miliar,” ujarnya mewanti-wanti.
Rencananya, beras gratis itu tiba pada 7-10 April secara bertahap. Setelah itu, beras didistribusikan ke tiap kantor kelurahan. Jika tak ada aral melintang, rastrada mulai disalurkan ke masyarakat pekan depan.
Kepala Dinsos Kota Blitar Sad Sasmintarti menegaskan, sidak dari komisi II itu untuk memastikan kondisi gudang tempat penyimpanan sementara rastrada. Dinsos bersama rekanan berupaya maksimal untuk menyiapkan gudang yang layak untuk penyimpanan beras tersebut.
Di samping itu, dinsos juga telah memastikan kualitas dari beras rastrada yang akan disalurkan ke masyarakat tersebut. “Sebelumnya kami sudah cek ke gudangnya. Kami uji laboratorium berasnya dan hasilnya bagus,” katanya.
Dinsos menargetkan penyaluran beras dilakukan pekan depan. Atau sebelum Lebaran, rastrada harus sudah sampai di tangan penerima. “Kami usahakan secepatnya. Sebelum Lebaran harus sudah disalurkan,” janjinya.
Di tahap pertama, ada sekitar 432 ton beras yang disalurkan dengan jumlah sasaran mencapai 10.814 KPM (keluarga penerima manfaat). Jumlah itu menyusut dibanding tahun lalu.
Setiap KPM mendapat jatah 40 kilogram (kg) beras. Rastrada disalurkan setiap 4 bulan sekali sehingga dalam setahun ada tiga tahap penyaluran. (sub/c1/ady)