KOTA BLITAR – Menjelang puasa Ramadan, Komisi II DPRD Kota Blitar meminta kebutuhan minyak goreng (migor) tetap terpenuhi. Di samping itu, harga kebutuhan pokok lain juga terkendali hingga Lebaran nanti.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo. Dia mengatakan, selama puasa nanti stok migor di pasaran harus tetap tersedia dan mudah didapatkan oleh warga. “Jangan sampai masyarakat sulit mencari migor lagi. Sebab, selama puasa nanti kebutuhan semua bahan pokok terutama migor akan meningkat,” katanya kepada Koran ini, kemarin (9/3).
Maka dari itu, komisi II meminta kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar untuk menggelar operasi pasar migor murah kembali selama puasa hingga jelang Lebaran. Jika perlu intensitas operasinya ditingkatkan. “Kalau memang masih sulit, minimal diadakan tiga kali operasi pasar murah. Volumenya juga harus ditingkatkan,” terang politikus Partai Gerindra ini.
Sejauh ini, disperdagin memang telah menggelar operasi pasar murah migor sebanyak dua kali. Setiap operasi menggelontorkan 10 ribu liter migor. Rencananya, dinas bakal kembali menggelar pasar murah migor lagi tetapi khusus untuk jenis curah.
Selain stok migor, komisi II juga meminta disperdagin untuk memelototi harga kebutuhan pokok yang lain. Biasanya, mendekati Ramadan harga kebutuhan pokok cenderung terkerek naik. “Dinas harus mampu mengendalikan harga-harga ini. Jangan sampai terjadi kenaikan drastis yang membuat tidak terjangkau warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan bakal berupaya untuk memenuhi stok migor selama puasa nanti. Operasi pasar murah juga bakal tetap digelar, bahkan ditingkatkan intensitasnya. “Dalam waktu dekat ini, rencana ada operasi migor curah. Sasarannya pedagang dan pelaku industri yang membutuhkan migor,” terangnya.
Disperdagin saat ini sedang mendata jumlah pedagang serta pelaku industri di Kota Blitar. Pendataan itu berkaitan dengan kebutuhan migor curah tersebut. “Kami sedang data untuk mengetahui jumlah migor yang dibutuhkan nanti berapa dan lain sebagainya sehingga bisa mencukupi para pelaku industri,” tandasnya. (sub/c1/ady)