TULUNGAGUNG -SMKN 1 Rejotangan komitmen menjadikan lulusan siswa menguasai skill dan mempunyai daya saing dalam dunia kerja. Untuk mewujudkan itu, sekolah tersebut menggelar uji kompetensi keahlian (UKK) secara tatap muka.
Dalam pelaksanaan UKK tersebut, juga diuji oleh berbagai bidang ahli seperti instansi rumah sakit pada UKK jurusan asisten perawat dan bengkel bertaraf internasional seperti Honda pada UKK jurusan teknik otomotif serta teknik sepeda motor.
“Tujuan pelaksanaan UKK di SMKN 1 Rejotangan yakni untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi dunia kerja,” kata Humas SMKN 1 Rejotangan, Putra Yuhono.
Dia mengaku, skill dan karakter di dunia kerja sangat penting. Sehingga dalam UKK kali ini mengutamakan perihal dalam mengasah skill serta penguatan karakter sesuai dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja (P5BK). Selain itu, pihaknya juga mengedepankan siswa dalam kedisiplinan kehadiran, kedisiplin dalam menjalankan tugas dan juga kedisiplin dalam membagi waktu dalam bekerja. “Kedisiplinan yang telah diterapkan kelak akan sangat berguna dalam dunia kerja dan menjadikan lulusan SMKN 1 Rejotangan menjadi lulusan yang siap bersaing dan bekerja,” jelasnya Senin (14/3).
Lanjut dia, penerapan pelaksanaan UKK tersebut diterapkan pada siswa kelas 12 dengan kapasitas kehadiran sebanyak 100 persen. Pelaksanaan UKK di SMKN 1 Rejotangan pun juga sangat memprioritaskan protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dapat ditinjau dari pengecekan suhu badan sebelum siswa memasuki kawasan sekolah dan mewajibkan siswa dalam penggunaan masker. “Mengingat masih dalam kondisi paparan pandemi Covid-19, prokes yang kami lakukan sangat ketat agar siswa dapat merasa aman dalam pelaksanaan UKK,” paparnya.
Dia menambahkan, siswa SMKN 1 Rejotangan itu sangat bergantung sekali pada pembelajaran tatap muka.
Menurut dia, banyak sekali ilmu-ilmu praktik yang tidak bisa diterangkan secara daring. Sehingga untuk menjadikan lulusan yang berkompetensi dan memiliki daya saing dalam dunia kerja, pelaksanaan UKK harus dilaksanakan secara tatap muka. Diketahui, total siswa SMKN 1 Rejotangan yang mengikuti UKK tersebut sebanyak 250 siswa dari 7 jurusan. Di antaranya yakni jurusan teknik komputer jaringan; akutansi; administrasi perkantoran; elektronik industri; teknik otomotif, teknik sepeda motor; dan asisten keperawatan. “Karena kurangnya pendalaman materi praktik karena daring, rata-rata siswa terkendala masalah waktu dalam pelaksanaan UKK,” tutupnya.
Sementara itu, siswa jurusan asisten keperawatan, Lailatul Nisa mengatakan, adapun kendala dalam pelaksanaan UKK tersebut karena lama tidak melaksanakan praktik secara langsung. Menurutnya kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UKK yakni pelaksanaan tindakan-tindakan yang sesuai dengan prosedur dan penerapan materi praktik. Namun dari kendala-kendala yang dialaminya, dia mengaku banyak mendapatkan pengalaman yang berharga karena banyak situasi yang perlu di tangani secara spontan. “Banyak pengalamannya Mas, salah satunya yakni harus bisa mengatasi situasi diluar perkiraan,” pungkasnya. (mg2/din)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=TRH0JZsCw0c[/embedyt]