TULUNGAGUNG – Beberapa pemuda mendirikan komunitas bernama Sineas Muda Tulungagung untuk menyalurkan kreativitas membuat film.
Berdiri sejak 8 Oktober tahun 2017. Berawal dari seorang bernama Vira Widhia Wati yang sekaligus sebagai ketua Komunitas Sineas Muda Tulungagung, ini mengumpulkan pemuda yang berminat untuk menuangkan kreativitasnya di bidang video dan perfilman.
“Kenapa dinamakan Sineas Muda, karena waktu mendirikan itu baru saja lulus dari SMA,” terang perempuan asal Desa Samir, Kecamatan Ngunut tersebut.
Pada awal berdiri, komunitas ini mewadahi anggotanya untuk pelatihan membuat sebuah video atau film sederhana kepada setiap anggotanya yang berminat. Meskipun juga harus ada sebuah usaha di dalamnya, yaitu meminjam perlengkapan film seperti kamera dan sebagainya. Karena memang saat itu masih belum memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung komunitas ini.
Dia mengaku, dukungan terhadap komunitasnya ini sangatlah minim, baik morel ataupun materiel, baik dari pemerintah ataupun yang lainnya. Namun, beberapa kegiatan juga tetap dijalankan dengan swadaya dari para anggota sehingga beberapa kegiatan yang sudah direncanakan dapat terlaksana, seperti mengadakan layar tancap pada desa-desa pelosok di Tulungagung.
“Mungkin karena minat masyarakat Tulungagung untuk dunia perfilman ini masih sangat minim,” katanya.
Meski minim dukungan, nyatanya komunitas ini mendapatkan atensi yang baik dari sekitar. Terbukti dari jumlah anggota dari waktu ke waktu bertambah dengan sangat pesat. “Dari hanya 10 anggota sampai kini menjadi sekitar 100 peserta, meskipun beberapa ada yang keluar dan masuk,” katanya dengan ketawa.
Malah, perempuan itu menganggap bahwa keberadaannya hampir selama lima tahun ini karena mendapat keberuntungan. Pasalnya, selama ini untuk operasional, mayoritas mengandalkan iuran dari para anggota. Meskipun, ada beberapa dari pihak lain yang jumlahnya juga tak banyak.
Vira -panggilan akrabnya- melanjutkan, sampai sekarang pun masih belum punya sekretariat tetap untuk menjalankan kegiatan bagi para anggota. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para anggota untuk berkreativitas dalam dunia perfilman.
Untuk karya, lanjut dia, selama ini puluhan film sudah diproduksi. Dalam proses produksinya, anggota sekaligus belajar untuk menjadi seorang sutradara, sebagai actor, dan sebagai bagian lainnya dalam pembuatan sebuah film.
“Dalam proses produksi biasanya talent dan keperluan lainnya kolaborasi, baik dari luar maupun dari dalam komunitas ini. Contohnya, aktor juga bisa dari dalam komunitas kita meskipun tidak menutup kemungkinan mendatangkan aktor dari luar. Karena, dalam beberapa kesempatan juga terdapat talent yang menawarkan diri untuk mengikuti proses produksi,” katanya.
Selain dijadikan sebagai ruang pertemuan dan ajang silaturahmi bagi para anggotanya, komunitas ini juga telah mengikuti beberapa lomba. Yang paling mentereng adalah menjadi 15 besar kategori mahasiswa dalam Festival Film tingkat nasional, dengan film berjudul “Judul Masih dicari” yang merupakan kreativitas dari anggota Komunitas Sineas Muda Tulungagung. (*/c1/din)