TRENGGALEK – Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) harus sesegera mungkin membenahi area Gua Lowo. Pasalnya, objek wisata yang berada di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, terkesan tak ada perawatan. Khususnya di sekitar jalur lama yang menuju mulut gua. Ada beberapa gazebo dan toilet yang sudah tidak difungsikan lagi semenjak ada jalur baru.
Bahkan, kondisi ini sempat menjadi perbincangan di dunia maya. Yakni, akun Facebook (FB) bernama Aji Plafon Pvc. Dia mengeluhkan beberapa sarpras yang tidak terawat saat mengunjungi gua tersebut.
“Salah satu destinasi wisata Trenggalek Guo Lowo, tepatnya di Kecamatan watulimo, minim pengunjung dan sangat kurang perawatan. Banyak tumbuhan rumput liar, mohon pihak yang terkait kembali merawat gua tersebut. Sangat berbeda jauh kondisi ketika saya SD, dengan kondisi sekarang. Maaf kalau postingan ini menyinggung dulur,” tulisnya.
Pemilik akun Aji membenarkan bahwa dirinya yang memposting delapan foto tersebut. Menurutnya, unggahan foto itu sebagai bentuk kekecewaan dari wisatawan yang berkunjung ke wisata Gua Lowo. “Sepulang berwisata dari Pantai Prigi, saya mampir ke Gua Lowo. Saya juga bayar tiket, dari jembatan (arah masuk, Red) saya ambil jalur kiri dan menemukan sarpras-sarpras Gua Lowo yang terbengkalai,” ungkap warga Kabupaten Blitar tersebut.
Dengan pemandangan itu, Aji dan temannya pun mengurungkan niat memasuki area dalam Gua Lowo karena gelap. “Dari arah luar, bagian dalam gua itu gelap, jadi kami pulang saja,” ucapnya.
Koran ini pun menyempatkan diri untuk melihat kondisi sebenarnya objek wisata ini. Pada hari aktif memang nyaris tidak ada orang di sekitar lokasi. Kecuali petugas loket, tenaga kebersihan, maupun seorang pedagang.
Saat menuju mulut gua, Jawa Pos Radar Trenggalek memilih melintasi jalur lama yang naik turun. Di area sinilah letak beberapa gazebo yang kondisinya memprihatinkan. Bahkan, ada juga dua toilet yang sudah tidak difungsikan lagi dan tangga di atap terowongan yang mulai ditumbuhi tanaman liar. Mungkin yang tidak disadari warganet, khususnya di toilet atas, ada stiker yang bertuliskan penghapusan aset. Karena itu, toilet ini memang tidak difungsikan lagi semenjak ada jalur baru melalui terowongan dan akan dirobohkan oleh pemkab.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto mengakui bahwa sudah melihat foto-foto unggahan akun Aji Plafon Pvc. Menurutnya, jalur yang diambil si pengunggah bukanlah jalur masuk utama. “Saya apresiasi konten pembuat informasi tersebut. Barangkali postingan itu menjadi pengingat, agar semua destinasi wisata yang dikelola pemerintah harus dirawat. Akan tetapi ketika dicermati, foto-foto itu adalah area jalan masuk yang sudah tidak lagi dipakai,” jelasnya.
Pantas bila, kata Sunyoto, si pengunggah menemukan beberapa bangunan atau sarpras yang rusak, karena akses jalan masuk itu sudah tidak lagi digunakan. “Sudah ada jalan masuk ke dalam gua yang baru,” ujarnya.
Untuk itu, disparbud membantah jika sarpras Gua Lowo tidak terawat. Selama ini, pemerintah terus memelihara wisata gua terpanjang di Asia Tenggara tersebut. “Terus kita adakan perawatan, apalagi setelah dua tahun Covid-19. Jadi kami terus melakukan pembersihan,” ucapnya.
Pria berkumis ini mengaku, pihaknya memang berencana untuk merobohkan beberapa bangunan yang berada di jalur lama. Itu mengingat kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan bisa membahayakan pengunjung. Maka, sudah ada rencana penghapusan aset daerah untuk diganti bangunan baru. “Rencana untuk memperindah area tersebut. Namun, semua menunggu kondisi keuangan daerah kembali stabil seperti sediakala,” tandasnya.(tra/c1/rka)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=gfmJPZq3YwQ[/embedyt]