TRENGGALEK – Warga nelayan berhasil menemukan korban terseret ombak di Pantai Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, setelah tiga hari dinyatakan hilang. Kondisi korban saat pertama kali ditemukan sudah tidak lagi bernyawa.
Kapolsek Panggul AKP Budi Hartoyo membenarkan, ketika Boiman dan Mubarokah (warga nelayan, Red) hendak pulang dari melaut sekitar pukul 07.00 WIB, mereka melihat sebuah benda mengapung saat melintas di perairan Pantai Kili-Kili. “Kedua nelayan itu kemudian mendekati benda tersebut, ternyata itu adalah mayat berjenis kelamin laki-laki, memakai kaos lengan pendek dan celana pendek warna hitam,” ungkap Budi saat dikonfirmasi, Selasa (11/5).
Warga nelayan itu pun melaporkan penemuannya ke tim gabungan usai menemui di daratan Pantai Joketro, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul. Tim gabungan lantas menyisir ke titik koordinat S8°16’29.0568” E 111°26’10.5216” atau sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama hilang. Tak berselang lama, tim berhasil menemukan mayat yang mengapung dengan kondisi terbujur kaku. “Mayat tersebut dibawa tim SAR gabungan ke daratan Pantai Joketro dan dibawa ke Puskesmas Panggul untuk diperiksa,” sambungnya.
Di sisi lain, pihak keluarga korban juga mendapat laporan temuan jasad tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa jasad yang ditemukan sesuai ciri-ciri yakni Indra Wahyu Setiawan, 15, atau salah satu korban terseret ombak di Pantai Konang.
Sementara itu, adanya insiden tersebut disayangkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek. Kepala Disparbud Trenggalek Sunyoto mengatakan, peristiwa yang menimpa dua remaja asal Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, menunjukkan indikasi kurangnya upaya dalam memantau aktivitas para wisatawan.
Pantai Konang, kata Sunyoto, selama ini dikelola masyarakat atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa Nglebeng berikut dengan karang taruna. Sementara desa itu telah masuk program seratus desa wisata (Sadewa) tahun lalu. Artinya, desa itu sudah mendapatkan pelatihan dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. “Pelatihan tersebut salah satunya tentang keselamatan dan Pantai Pelang juga sangat luas, tidak hanya wisatawan saja namun juga ada nelayan yang menangkap ikan,” ujarnya.
Karena Pantai Konang sudah dikelola masyarakat, Sunyoto mengaku, pemkab tidak bisa turut serta dalam pengelolaan. “Kami sangat menyayangkan insiden tersebut, tapi kami tidak bisa serta-merta menugaskan lifeguard di kawasan wisata yang dikelola masyarakat,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau ke tiap pengelola wisata yang ada di Kabupaten Trenggalek bahwa hal utama dalam memberikan pelayanan ke wisatawan adalah unsur keselamatan, baik memberikan rambu peringatan, pos pemantauan, hingga lifeguard. “Contohnya kalau di Kecamatan Panggul destinasi wisata Pelang, kami sudah sediakan keamanan jika ada wisatawan yang mandi di pantai dan pengelola memantau,” sambungnya. (tra/c1/rka)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=42ZKvbpDLAw[/embedyt]