KOTA BLITAR – Kasus Covid-19 di Kota Blitar merangkak naik. Meski begitu, tidak merubah status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hingga kini masih tetap Level 1. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan korona.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo menyatakan, situasi penyebaran Covid-19 di Kota Blitar masih tetap berada pada PPKM Level 1. Kondisi itu berdasarkan Inmendagri terbaru Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Covid-19 di Wilayah Jawa-Bali yang dikeluarkan pada 7 Februari 2022.
“Berdasarkan Inmendagri terbaru, situasi Covid-19 di Kota Blitar masih berada di Level 1. Masih aman, tapi ya tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Toto mengatakan, aktivitas masyarakat di Kota Blitar tetap mengacu pada penerapan PPKM Level 1 yang tertuang dalam Inmendagri terbaru. Seperti misalnya, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tetap dilaksanakan 100 persen.
“Aktivitas masyarakat tetap mengacu pada penerapan PPKM Level 1. Termasuk misalnya, kegiatan belajar di sekolah, perdagangan, dan sebagainya. Tapi perlu adanya peningkatan kesasaran terkait prokes,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, dr Dharma Setiawan menyampaikan, kini memang terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Kota Blitar. Namun, situasi kasus Covid-19 di Kota Blitar masih masuk skala PPKM Level 1.
“Meski terjadi kenaikan kasus Covid-19 beberapa minggu ini, tapi Kota Blitar masih bisa mempertahankan di Level 1. Ini perlu menjadi kewajiban kita semua untuk bisa bertahan terus,” terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data laporan harian pada Selasa (7/2), jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 16 kasus. Dari 16 kasus aktif itu, sebanyak 13 pasien dirawat di Rumah Isolasi dan tiga pasien dirawat di RS Rujukan Covid-19.
Sedangkan, sejumlah pasien yang dirawat di Rumah Isolasi rata-rata bergejala ringan. Sedang jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Blitar saat ini sebanyak 7.026 kasus dan 268 orang di antaranya meninggal dunia. (fim/c1/wen)