KOTA BLITAR – Mulai pekan ini, Kota Blitar masuk dalam kategori wilayah yang harus menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Status tersebut naik dibanding sebelumnya, yani level 1. Itu setelah tingginya angka penularan Covid-19 di Bumi Bung Karno.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo menyatakan, Kota Blitar berada dalam wilayah PPKM level 2 hingga sepekan ke depan. Hal itu sesuai Inmendagri terbaru yang diterbitkan pada Selasa (15/2). Padahal, Kota Blitar tengah mempertahankan status berada di PPKM Level 1 selama lebih kurang empat bulan, yakni sejak Oktober 2021 lalu.
“Mulai hari ini (kemarin, Red) sampai dengan satu minggu ke depan, kami akan menerapkan PPKM level 2. Ini sesuai dengan ketentuan Inmendagri terbaru,” ujarnya, kemarin (15/2).
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi Kota Blitar masuk dalam PPKM level 2. Salah satunya laju penularan Covid-19. Sebab, tren penularan meningkat beberapa pekan terakhir. Sedangkan, kapasitas respons dari 3T (tracing, testing, dan treatment) belum memenuhi target yang ditetapkan pemerintah.
“Yang memengaruhi kita naik level itu ada beberapa faktor. Seperti angka penularan Covid-19 yang terjadi. Kemudian juga belum bisa memenuhi target respons 3T dan sebagainya, makanya perlu kembali ditingkatkan,” jelas Toto.
Menurut dia, pihaknya akan segera melakukan rapat evaluasi bersama dengan pihak terkait. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk bisa mendapatkan kembali status PPKM level 1. Terlebih, angka atau capaian vaksinasi pada masing-masing kategori sasaran sudah melebihi target.
Toto menambahkan, kini Pemkot Blitar akan menyesuaikan kegiatan masyarakat dengan penerapan PPKM level 2. Termasuk menerapkan pembatasan pada semua kegiatan masyarakat menjadi 75 persen. Sedangkan untuk kegiatan di sekolah, pariwisata, dan perkantoran, masih menunggu keputusan hasil rapat.
“Kalau di PPKM level 1, kegiatan masyarakat bisa dilakukan dengan kapasitas 100 persen. Tapi untuk PPKM level 2 hanya 75 persen. Yang penting adalah tetap patuh dan selalu menjaga prokes pencegahan Covid-19,” tandasnya.
Sebagai informasi, ada tambahan sekitar delapan kasus aktif Covid-19 di Kota Blitar, Senin (14/2). Rinciannya, tujuh orang dirawat di rumah isolasi (rumis), satu orang di rumah sakit rujukan Covid-19. (fim/c1/wen)