Friday, July 1, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok
Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

KREATIF: Arif Mujawat saat bekerja di bengkel kreatifnya. (MOCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR)

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

May 27, 2022
in Sosok
0

KABUPATEN BLITAR – Barang bekas pakai bisa jadi “emas” bagi Arif Mujawat. Warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, itu mendaur ulang menjadi produk bernilai guna. Misinya ikut mengurangi sampah.

Ruang workshop berukuran 6×3 meter itu menjadi ruang produksinya. Dinding dari batako itu sengaja dibiarkan tidak dipoles semen. Sejumlah benda kuno seperti radio dan mesin ketik tampak menghiasi dinding.

Terdapat juga barang-barang lawas lain. Banyak dekorasi yang menghiasi ruang workshop tersebut. “Baru dua tahun selesai saya bangun. Semua memanfaatkan barang bekas pakai. Termasuk kursi dan meja,” ungkap Arif Mujawat kepada Koran ini saat ditemui di rumahnya, kemarin (26/5).

Pria yang akrab disapa Bendol ini merupakan pemilik usaha produksi barang bekas pakai. Usaha itu sering dikenal dengan istilah upcycle atau daur ulang. “Ini beda dengan recycle lho. Kalau recycle itu mendaur ulang dengan mengubah bentuk aslinya, tetapi upcycle itu tetap mempertahankan bentuk,” jelasnya.

Bisnis produksi upcycle itu sudah berjalan sejak 2010 lalu. Awalnya, Arif membuka jasa permak pakaian. Kemudian berkembang ke produksi barang upcycle.

Pria 38 tahun itu berupaya menyalurkan hobinya mendaur ulang barang bekas pakai. Menurut dia, barang bekas pakai akan bernilai tinggi apabila diolah menjadi produk yang menarik.

Contohnya, celana bekas pakai ternyata bisa disulap menjadi topi maupun tas. Arif mengombinasikannya dengan bahan lain seperti kain flanel hingga karung goni. “Semua produk saya, 30 persen bahannya upcycle (bahan daur ulang),” tuturnya.

Barang-barang bekas itu didapatkannya dari sejumlah tempat. Misalnya, celana atau pakaian bekas pakai diperoleh dari teman-temannya. Kemudian untuk karung goni, dia mencarinya di pasar-pasar.

Sejumlah barang bekas pakai itu tidak langsung diolah. Ada tahapan yang harus dilalui. Salah satunya yang paling penting adalah dicuci. “Sebab, sebagian orang menganggap produk upcycle itu nggak aman. Padahal, semua sudah saya cuci bersih terlebih dulu. Saya juga beri disinfektan,” kata bapak dua anak ini.

Menurut dia, hanya orang-orang yang memiliki jiwa seni tinggi yang berminat memakai barang daur ulang ini. Namun, semakin hari tren penggunaan produk upcycle mulai ramai. “Tujuannya tak sekadar untuk gaya atau seni, tetapi juga untuk menjaga lingkungan. Ikut mengurangi sampah barang bekas pakai,” ujar pria berambut gondrong sebahu ini.

Itu sejalan dengan misinya dalam mendaur ulang barang bekas pakai. Arif tidak ingin barang bekas pakai, terutama pakaian itu dibuang begitu saja. Itu hanya akan mengotori bumi.

Jika dibuang, pakaian bekas pakai itu sulit terurai. Tak sedikit yang membuangnya dengan cara mengubur. Selain itu juga ada yang membakarnya. “Itu akan mengakibatkan polusi udara,” bebernya.

Arif pun berupaya menyelamatkan pakaian bekas pakai itu menjadi produk bernilai tinggi. Dengan keterampilan menjahit yang telah diwariskan oleh sang ayah sejak duduk di bangku sekolah, Arif ingin berkreasi dengan sepenuh hati.

Tak hanya sekadar pakaian bekas pakai hingga karung goni, namun dia juga memanfaatkan karung pakan bekas. Khususnya karung pakan kucing. “Karung itu tahan air sehingga juga saya manfaatkan sebagai bahan pembuatan tas. Saya kombinasi dengan bahan lain,” jelasnya.

Anehnya lagi, sepatu bekas pakai pun bisa jadi bahan produk daur ulang. Yakni, berupa tas. “Ini saya dapat pesanan suruh membuat tas kamera dari sepatu bekas. Saya masih bingung ini mendesainnya,” ungkapnya sembari menunjukkan sepatu sport bekas yang sudah dipotong menjadi dua bagian itu.

Sementara ini, Arif sudah menghasilkan beberapa produk. Di antaranya ada tas dan topi. Dua produk itu juga banyak modelnya.

Terkadang, Arif juga menerima jasa modifikasi tas, celana, ataupun baju. Misalnya, tas yang sudah tak layak pakai bisa dimodifikasi dengan bahan upcycle. “Seperti ini, saya tambahkan bahan kain goni. Jadi tergantung permintaan konsumen. Inginnya pakai apa,” kata pria yang nyambi sebagai tour guide di Bali ini.

Harga produk hasil karyanya bervariasi. Mulai Rp 100 ribuan hingga Rp 300 ribuan. Semua tergantung tingkat kerumitan dari produk itu sendiri. Untuk topi rata-rata dibanderol Rp 120 ribuan.

Arif terus fokus mengembangkan usahanya. Belakangan ini, dia sibuk dengan pekerjaan sampingan sebagai tour guide di dua daerah. Yakni di Bali dan Labuan Bajo, NTT sehingga produksi barang upcycle-nya sempat vakum.

Biasanya, dia baru bisa mengerjakan pesanan ketika pulang kampung. Konsumennya rata-rata datang dari kalangan tertentu. Salah satunya seniman.

Meski sudah era medsos, Arif mengaku tidak memasarkan produknya lewat media sosial. Sebab, hasil karyanya sudah dikenal lama. Kini dirinya sudah memiliki brand untuk produknya, yakni Tailor Rebel. “Medsos saya jarang upload. Mungkin promosi dari teman-teman sih,” akunya. (*/c1/ady)

 

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat Dukung Terobosan Center for Future of Work UMM di KEK Singhasari

Next Post

Pemuda Asal Tegal Tewas Terlindas Truk, Ini Kronologinya

Related Posts

Dikira Jadi Korban Tsunami, Berikut Kisah Muhadi selama 30 Tahun Berpisah dengan Keluarga

Dikira Jadi Korban Tsunami, Berikut Kisah Muhadi selama 30 Tahun Berpisah dengan Keluarga

by Editor RaTu
30 Jun 2022
0
91

TRENGGALEK - Muhadi sudah 30 tahun tidak bisa pulang kampung...

Raup Untung Rp 15 Juta per Bulan, Moch. Yusuf Choirul Putra Miliki Keterampilan Melilit Kawat Coil Vape

Raup Untung Rp 15 Juta per Bulan, Moch. Yusuf Choirul Putra Miliki Keterampilan Melilit Kawat Coil Vape

by Editor RaTu
30 Jun 2022
0
70

TULUNGAGUNG - Ada beberapa komponen yang tidak bisa dilewatkan bagi...

Ini Cara Amalia Lorensa Tampil Cantik

Ini Cara Amalia Lorensa Tampil Cantik

by Radar Blitar Jawa Pos
30 Jun 2022
0
68

KOTA BLITAR - Penampilan menjadi salah satu hal yang wajib...

Load More
Next Post
Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Pemuda Asal Tegal Tewas Terlindas Truk, Ini Kronologinya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Raih Emas PON Papua, Gadis Plosokerep Blitar Ini Siapkan SEA Games

9 months ago
172
Kurang Gercep, Lokasi Tol Kediri-Tulungagung Belum Jelas

Kurang Gercep, Lokasi Tol Kediri-Tulungagung Belum Jelas

9 months ago
866

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital