KOTA BLITAR – Kasus Covid-19 di Kota Blitar kembali bertambah. Itu setelah ada seorang siswa SMK swasta yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, kemarin (3/2). Siswa itu diduga merupakan kontak erat dengan seorang siswi yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 terlebih dahulu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, dr Dharma Setiawan mengatakan, pihaknya terus menggalakkan tracing dan testing. Utamanya setelah adanya temuan beberapa siswa yang dinyatakan positif Covid-19. Terbaru, ada sekitar 50 orang yang menjadi sasaran tracing dan testing. Mereka merupakan siswa dan guru di salah satu SMK swasta di Kota Blitar.
“Pada dasarnya tracing dan testing terus dilakukan. Kali ini di sekolah yang berbeda, karena ada satu siswa terduga kontak erat dengan siswi di sekolah sebelumnya,” ujarnya.
Dharma menyebut, ada satu siswa yang dinyatakan positif Covid-19 di sekolah tersebut sehingga dilakukan rapid antigen massal. Hasilnya, ada sekitar 17 siswa reaktif. Sedangkan, siswa dan guru lainnya menunjukkan hasil nonreaktif.
“Guru dan siswa yang diduga sempat melakukan kontak dengan siswa yang positif Covid-19 ikut di-rapid antigen. Ada 17 siswa yang reaktif. Kemudian, ini masih menunggu hasil sampel yang kami kirim ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar,” jelasnya.
Apabila sampel reaktif tersebut menunjukkan skala atau kadar yang tinggi, maka yang bersangkutan wajib melakukan tes PCR. Sebaliknya, apabila kadar reaktif yang rendah, maka yang bersangkutan diharapkan untuk isolasi mandiri. Sementara hingga kini pihaknya belum mengantongi hasil sampel dari RSUD Mardi Waluyo.
Dharma melanjutkan, rumah isolasi (rumis) Covid-19 yang berada di Jl Dr Soetomo sudah kembali difungsikan. Pasalnya, rumis tersebut sudah ditempati oleh satu orang penghuni. Yakni siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.
“Iya benar rumis sudah dihuni kembali, hanya satu orang dengan gejala ringan. Batuk, pilek ringan saja,” imbuhnya.
Ditanya mengenai seorang siswa SMP yang juga terkonfirmasi Covid-19, Dharma menegaskan belum mengetahui secara pasti. Pihaknya masih menunggu informasi hasil medis dari laporan masing-masing layanan kesehatan (yankes) di Kota Blitar.
“Sampai sekarang, kami masih menunggu informasi laporan dari teman-teman dinkes. Kalaupun ada, kami akan sampaikan hasil PCR dari yang bersangkutan,” tandasnya. (fim/c1/wen)