Saturday, August 13, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sport
Langganan Juara Nasional, Kisah Atlet Panahan asal Tulungagung Izzata Mazie

Langganan Juara Nasional, Kisah Atlet Panahan asal Tulungagung Izzata Mazie

by Anggi Septian Andika Putra
14 Jul 2022
in Sport
0

TULUNGAGUNG – Menjadi srikandi di olahraga panahan tidak mudah bagi Izzata Mazie yang akan masuk SMA. Dia harus dua kali keluar masuk rumah sakit. Kini, tiga kompetisi akan menyambutnya untuk menjadi tambahan koleksi medalinya.

Suasana mendung menghiasi Bumi Gayatri, kemarin (13/7). Cuaca itu menghalangi Izzata Mazie untuk melakukan latihan rutin panahan di klub bernama Alba Archery. Karena tepat pukul 17.00 WIB, rintik hujan menjatuhi tanah. Padahal, dia seharusnya berada di tempat latihannya yang berada di dekat Tempat Makam Pahlawan (TMP) pada pukul 16.30 WIB.

Dia baru saja menginjak usia 16 tahun. Namun, dia telah mengoleksi 14 medali, yaitu 3 medali perunggu, serta sisanya emas dan perak. Prestasinya didapat dari puluhan kompetisi yang diikuti selama dua tahun terakhir dari tingkat provinsi hingga nasional. “Saya menekuni olahraga panahan sejak kelas 5 SD, kalau dihitung sudah empat tahun. Namun, saya banyak mendapatkan medali atau juara sejak dua tahun terakhir ini. Pada awal Covid-19 lalu jarang ada kompetisi,” ujar Izzata sambil memegang medali koleksinya.

Dia menceritakan, awal tertarik olahraga panahan karena pada kelas 5 SD direkomendasikan gurunya untuk ikut klub yang sedang promosi di sekolahnya. Hingga akhirnya, dirinya dan satu temannya terpilih berlatih di Alba Archeri hingga sekarang. Dari rekomendasi gurunya itu, dia menjemput banyak prestasi di dunia panahan. Apalagi, dia sangat bersemangat jika prestasinya dapat digunakan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Menarik. Pada kompetisi terakhir yang bertajuk Piala Presiden awal Juli lalu, dia mempersiapkan diri dengan latihan sejak dua bulan lalu. Bahkan, dia latihan tiap hari pagi dan sore, hingga 3 jam setiap hari. Namun, guna mempersiapkan kompetisi, porsi latihan bertambah hampir setengah hari.

“Alhamdulillah bisa juara ketiga dan itu menjadi kompetisi mengesankan. Padahal, beberapa lawan saya ada yang dari luar negeri. Salah satunya dari Thailand. Lumayan tegang pada kompetisi itu, karena lawan-lawannya susah. Bahkan, busur panah saya hanya selisih 8 milimeter (mm) dengan lawan,” ungkap warga di Jalan Iswahyudi, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung.

Dia melanjutkan, penyebab kekalahannya tersebut karena poinnya yang menurun ketika terakhir shut off. Tiga arrow atau tiga kali tampil menembak anak panah itu skornya sama. Hingga akhirnya menyisakan satu tembakan, tapi hasilnya tertinggal dengan lawan dengan selisih 8 mm.

Baginya, semua lawan-lawannya berat. Paling berat ketika kompetisi pro archery di Stadion Geloran Bung Karno beberapa waktu lalu. Namun sayang, dia tidak mendapatkan medali. Itu karena dia mengakui bahwa para lawan-lawanya seorang atlet profesional yang pernah mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON). Hebatnya, dia tetap bisa duduk di posisi keenam dalam kompetisi tersebut.

Izzata menerangkan bahwa tidak pernah mengalami cedera selama menjadi atlet panahan. Hanya kelelahan, meskipun selama sebulan tidak latihan penuh. Bahkan, dia pernah tidak latihan sama sekali saat mengikuti kompetisi, karena baru saja opname di rumah sakit. Setelah dua hari di rumah sakit dan dirasa kondisinya kuat, dia langsug ikut kompetisi hingga akhirnya menang.

“Saya hoki mungkin bisa meraih juara 3. Padahal, saat itu saya tipes dan kelelahan dengan porsi latihannya. Alhamdulillah, olahraga panahan ini tidak mengganggu waktu belajar dan sekolah saya sehingga aman,” jelasnya.

Dia pernah mengalami kesalahan teknis ketika kompetisi. Itu ketika alat panahnya patah. Namun, dia terus lanjut dan membenahi alat tersebut dengan selotip. Hingga akhirnya, dia bisa memenangi juara 2 di kompetisi tingkat provinsi di Sidoarjo. Padahal, baginya, jadi atlet panahan itu susah karena harus banyak sabar.

Dia juga terkadang sulit konsentrasi dan dicap atlet paling nakal di klubnya karena susah berlatih. Namun begitu, dia masih bisa menjuarai belasan kompetisi yang bisa menjadi modal untuk masa depannya. “Jadi altet panahan itu susah, karena harus sabar semuanya. Tiap narik busur panah harus sama semua. Kalau tidak, nanti akan repot ketika kompetisi. Apalagi kalau ada angin akan menganggu arah panah,” jelasnya.

Setelah ini, dia masih akan terus menekuni olahraga panahan hingga ke jenjang kuliah. Semangatnya tinggi ketika menang dan mendapatkan apresiasi berupa medali, piagam, hingga uang pembinaan. Bahkan, targetnya ingin ikut kompetisi dan menjuarai lomba panahan yang ada di Universitas Gajah Mada (UGM), serta menjadi atlet PON. “Ingin terus menjadi atlet panahan dan mengasah kemampuan hingga menjadi profesional. Bersyukur keluarga mendukung dan saya optimistis di olahraga panahan ini,” pungkasnya. (*/c1/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Sanksi Dua Pelaku Corat Coret Smart Bench Sama

Next Post

Pernikahan Dini di Kecamatan Pule Mengkhawatirkan, Kasus Hamil Duluan di Jombok Harus Diseriusi

Related Posts

Pulangkan Atlet ke Klub, Mengapa? 

Pulangkan Atlet ke Klub, Mengapa? 

by Radar Blitar Jawa Pos
12 Aug 2022
0
2

KOTA BLITAR - Punya banyak agenda di penghujung tahun ini,...

Pilih 25 Pemain Seleksi Terbaik

Pilih 25 Pemain Seleksi Terbaik

by Radar Blitar Jawa Pos
12 Aug 2022
0
1

KABUPATEN BLITAR - Seleksi pemain di tubuh Blitar Poetra (BP) FC...

Siap Adu Tangguh Tim Liga 3

by Radar Blitar Jawa Pos
11 Aug 2022
0
7

KABUPATEN BLITAR - Tidak ada pilihan lain bagi PSBI Blitar selain...

Load More
Next Post
Pernikahan Dini di Kecamatan Pule Mengkhawatirkan, Kasus Hamil Duluan di Jombok Harus Diseriusi

Pernikahan Dini di Kecamatan Pule Mengkhawatirkan, Kasus Hamil Duluan di Jombok Harus Diseriusi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Marak Penyakit Beleken, Kadinkes Tulungagung: Penularan Bukan dari Kontak Mata

Minta Keadilan, Warga Desa Boyolangu Geruduk Inspektorat

2 months ago
968
PMI asal Blitar Karantina di Isoter Srengat Jika Positif Covid-19

Lebih Dekat Dengan drg Ketut Herawati yang Juga Instruktur Yoga

6 months ago
258

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital