KOTA BLITAR – Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kabupaten Blitar bakal punya spot baru untuk berlatih. Itu setelah induk cabor mendapatkan izin untuk menggelar latihan di kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Blitar.
Sebelumnya, Ikasi Kabupaten Blitar menerapkan skema latihan bersama (latber) dengan Ikasi Kota Blitar. GOR Soekarno-Hatta menjadi venue yang dipilih untuk menggelar latihan antarwilayah ini. Meski belum menemui kendala berarti saat berlatih di fasilitas olahraga yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sananwetan itu, jajaran pengurus induk cabor mengaku kurang pas jika induk cabor di bawah naungan pemkab berlatih di fasilitas milik pemkot.
“Sebetulnya tidak ada masalah. Selama ini kami diterima baik saat berlatih di GOR. Jadi, ini lebih kepada upaya kita untuk betul-betul berlatih secara mandiri dan khusus untuk atlet Ikasi Kabupaten Blitar saja,” kata pelatih kepala Ikasi Kabupaten Blitar, Diana Eka Handayani.
Nah, opsi yang dipilih adalah berlatih di kantor Disparbudpora Kabupaten Blitar. Kabar baiknya, pihak dinas juga sudah memberikan lampu hijau atas permohonan yang diajukan, bahkan sebelum Ikasi bertolak ke venue porprov di bulan lalu. “Alhamdulillah. Semua mekanisme sudah dilalui. Kami sudah bersurat dan melakukan koordinasi dengan dinas. Hasilnya sudah ada konfirmasi bahwa dinas akan menyediakan tempat,” ujar wanita berjilbab ini.
Ikasi Kabupaten Blitar akan memulai latihan di kantor dinas yang berlokasi di Jalan Merdeka, Kota Blitar, itu pada pekan depan. Sementara itu, kini pihak induk cabor “adu tusuk” memang mengosongkan agenda latihan. Sebab, para atlet masih perlu waktu lebih untuk pemulihan usai banyak menguras energi saat turun gelanggang di porprov pekan lalu. “Pekan depan sudah bisa kita gelar latihan lagi,” ujar Diana.
Untuk diketahui, Ikasi Kabupaten Blitar mendapat hasil kurang memuaskan dari gelaran porprov tahun ini. Yakni, nomor degen putra yang terhenti di babak 32 besar dan nomor floret putra yang juga harus kandas di babak 16 besar. Latihan mandiri tanpa adanya latber diharapkan dapat membuat mental dan teknik atlet makin terasah. (dit/c1/wen)