Saturday, May 28, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Headline
Inklusivitas Akses Literasi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Mendorong Kewirausahaan

KREATIFITAS: Salah seorang guru SLB 1 Kota Blitar menunjukkan hasil karya siswanya di pameran, kemarin (3/2).(FIMA PURWANTI/RADAR BLITAR)

Layak Diapresiasi, Yuk Intip Pameran Karya Siswa Difabel Kota Blitar

February 4, 2022
in Headline, Pendidikan
0

KOTA BLITAR – Sejumlah karya siswa penyandang disabilitas mengisi pameran Pemberontakan PETA Blitar. Mulai dari lukisan, produk kerajinan, hingga batik. Karya mereka layak mendapat apresiasi.

Beberapa ruang kelas di gedung eks SMPN 3 Kota Blitar disulap menjadi tempat pameran. Pameran itu digelar sebagai salah rangkaian kegiatan peringatan Pemberontakan PETA Blitar.

Uniknya, dalam pameran itu karya yang dipajang adalah hasil siswa maupun masyarakat yang merupakan penyandang disabilitas di Kota Blitar. selain itu, ada karya milik Ikatan Pelukis Indonesia (IPI).

Tak sedikit karya siswa difabel Kota Blitar yang dipamerkan dalam acara tersebut. Batik, rajutan, lukisan, makanan, dan sebagainya. Karya mereka tak kalah dengan para pelukis senior.

Salah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) 1 Kota Blitar, Riska Ayu mengaku bangga. Sebab, karya siswanya bisa dipamerkan dalam pameran di Kota Blitar. Itu artinya, karya hasil jerih payah siswa difabel dapat dihargai dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

“Anak-anak (siswa difabel, Red) senang sekali kalau hasil karya mereka itu dibawa ke pameran. Apalagi kalau laku terjual. Kami juga antusias apabila ada acara pameran yang menerima karya siswa difabel,” ujarnya.

Ayu mengatakan, ada sekitar 10 siswa yang karyanya mengisi both pameran. Namun sebenarnya ada banyak hasil karya lain yang diciptakan. Misalnya batik ciprat dan tulis, hasil rajutan, dan pernak-pernik lainnya.

“Kalau yang buat itu siswa dari jenjang SMP dan SMA. Ya sekitar 10 siswa. Mereka dibagi sesuai dengan kreativitasnya. Yang suka rajut ya buat rajut, begitu pun dengan membuat batik,” imbuhnya.

Membuat suatu karya memang tak mudah. Terlebih bagi para siswa dengan kebutuhan khusus.

Wanita ramah itu menceritakan, para siswa selalu mendapatkan pendampingan saat membuat karya. Pendampingan yang dimaksud, yakni memberikan arahan saja. Kemudian, siswa akan melakukan semua proses pembuatan karya secara mandiri sehingga sesuai kreativitas para siswa difabel. Termasuk bentuk, motif, warna dan sebagainya.

Perempuan berjilbab itu melanjutkan, memberikan pemahaman kepada siswa difabel bukan perkara mudah. Perlu kesabaran tinggi. Apalagi, siswa difabel memiliki keterbatasan atau kondisi yang berbeda. Termasuk misalnya ada yang tunanetra, tunarungu, hingga tunagrahita alias kecerdasan dibawah rata-rata.

“Kuncinya ya harus sabar dan telaten. Mereka itu tidak bisa dipaksa. Harus diajari pelan-pelan. Karena kalau mood-nya nggak bagus pasti enggak mau,” jelasnya.

“Jadi ya kami menyesuaikan saja, tidak ada paksaan,” imbuhnya.

Menurut dia, siswa difabel memang dibekali keterampilan saat di sekolah. Harapannya, siswa dapat menjadi seorang yang mandiri dengan keterampilannya saat menyelesaikan sekolahnya nanti. Meskipun siswa difabel, tetap dapat membuat karya tanpa berpangku tangan dengan orang lain.

“Dengan pameran seperti ini karya mereka dihargai, kadang juga dibeli. Ini bisa menjadi motivasi bagi para siswa untuk bisa kreatif dan mandiri. Harapannya nanti siswa keluar dari sekolah bisa lebih sukses dalam membuat karya,” tandsnya. (*/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatedifabel kota blitarkabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Dianggap Meresahkan, Satpol PP Kota Blitar Gelandang Belasan Anak Punk

Next Post

Waduh, Minyak Goreng Curah Di Blitar Kosong, Pedagang Pilih Jual Migor Kemasan

Related Posts

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Ini Alasan Petani Blitar Keberatan Subsidi Pupuk Dihapus

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
367

KABUPATEN BLITAR - Kebijakan pemerintah pusat menghapus subsidi pupuk membuat...

Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat Dukung Terobosan Center for Future of Work UMM di KEK Singhasari

by Editor RaTu
27 May 2022
0
68

MALANG - Kerja sama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kawasan...

780 Honorer Beralih Status jadi PPPK, Kuota Guru di Tulungagung Tetap Kurang

by Editor RaTu
27 May 2022
0
152

TULUNGAGUNG - Sudah 780 tenaga pengajar di Tulungagung beralih status...

Load More
Next Post
Inklusivitas Akses Literasi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Mendorong Kewirausahaan

Waduh, Minyak Goreng Curah Di Blitar Kosong, Pedagang Pilih Jual Migor Kemasan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tak Hanya 3M tapi Harus Tingkatkan Kualitas

1 month ago
997

Airlangga: Situasi Terjaga, Masyarakat Lebih Nyaman

1 month ago
2.1k

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital