TULUNGAGUNG – Pada lahan seluas 40 meter persegi, terkubur ratusan jenazah yang tidak diketahui identitasnya (Mr. X) yang berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. ratusan jenazah Mr. X tersebut berasal dari orang yang tidak memiliki identitas maupun keluarga dan meninggal karena beberapa kejadian. Adapun kejadian seperti kematian serta kecelakaan lalu lintas.
Kali ini ratusan jenazah Mr. X mendapatkan kunjungan dari keluarga barunya. Yaitu, petugas dari Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung. Merekalah yang telah melakukan perawatan terakhir kepada para jenazah Mr. X tersebut. Kedatangan petugas IKF RSUD dr Iskak kali ini bertujuan untuk membersihkan makam, berdoa, dan tabur bunga pada ratusan jenazah Mr. X, Jumat (8/7).
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, Supriyanto Dharmoredjo mengatakan, Mr. X adalah sebuah sebutan untuk jenazah yang ditemukan namun tidak dapat diidentifikasikan asal-usulnya. Meskipun begitu, pada dasarnya Mr. X merupakan manusia biasa sehingga mereka perlu dan dikirim doa. “Mereka tetap manusia biasa, perlu dan dikirim doa agar Allah menempatkan mereka sebagaimana kita menempatkan di sisi Allah SWT. Sebagai sebuah rumah sakit yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, maka kewajiban untuk menginisiasi dan mengajak staf RS dan masyarakat umum. Agar mereka mendoakan dan memperlakukan mereka dengan layak,” katanya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, Zuhrotul Aini mengaku, keberadaan pemakaman di Desa Rejoagung sudah sejak tahun 2009 silam. Berdasarkan data, kini tercatat sudah ada 144 jenazah Mr. X yang dimakamkan di tempat tersebut. Dengan rincian, 113 jenazah Mr. X dewasa dan 31 jenazah Mr. X bayi. “Tapi, pada tahun 2015 lalu kondisi pemakaman Mr. X sudah penuh karena keterbatasan lahan. Maka, Pemkab Tulungagung telah mengeluarkan aturan, bilamana ditemukan jenazah Mr. X, maka harus dikuburkan di pemakaman desa yang menjadi lokasi penemuan jenazah Mr. X,” jelasnya kemarin (8/7).
Selanjutnya, setelah berlakunya peraturan dari Pemkab Tulungagung pada tahun 2015, terdapat 12 jenazah Mr. X yang kembali dikuburkan di pemakaman Mr. X Desa Rejoagung. Hal itu karena belasan jenazah Mr. X tersebut tidak diterima oleh pihak desa yang menjadi lokasi penemuan jenazah Mr. X tersebut. “Ya kini kami sedang melakukan koordinasi dengan Pemkab Tulungagung agar dapat menambah pemakaman Mr. X di Tulungagung. Bisa kita lihat, kini kondisi pemakaman Mr. X sudah sangat penuh,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala IKF RSUD dr Iskak Tulungagung, Bogy Andri Gistanto menjelaskan bahwasanya jenazah yang telah dinyatakan sebagai Mr. X merupakan jenazah yang tidak memiliki identitas dan tidak ada satu pun yang mengakuinya sebagai keluarga selama 2×24 jam. Selama prosesnya, tentu saja telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan benar-benar tidak memiliki identitas serta keluarga. “Dulunya, ketika jenazah Mr. X, tidak ada seorang pun yang mengakui mereka sebagai keluarga. Karena munculnya emosional, akhirnya kami menganggap ratusan Mr. X yang telah dikuburkan sebagai keluarga kami,” ucapnya.
Lanjut dia, karena ratusan jenazah Mr. X yang telah dikuburkan tersebut dianggap sebagai keluarga, maka persiapan juga melakukan perawatan layaknya makam keluarga. Seperti melakukan makam, memanjatkan doa, dan melakukan tabur bunga kepada ratusan makam Mr. X tersebut. “Ini merupakan inisiatif dan kepedulian kami kepada ratusan jenazah Mr. X yang dulu pernah kami rawat sebelum dimakamkan. Bahkan, kami juga dalam beberapa waktu tidak lupa untuk membersihkan makam, berdoa, serta melakukan tabur bunga untuk mereka,” ucapnya.
Dia menambahkan, ratusan jenazah Mr. X tersebut ditemukan dengan berbagai kondisi. Mulai dari kematian hingga kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, warga sekitar juga dapat menerima pemakaman Tuan X di Desa Rejoagung. “Keberadaan pemakaman Mr. X ini tidak membuat warga terganggu. Bahkan ada beberapa orang yang juga menaburkan bunga di pemakaman Mr. X ini,” tutupnya. (mg2/c1/din)