TRENGGALEK – Pembatasan pada destinasi wisata di Bumi Menak Sopal kembali dilakukan. Hal tersebut seiring dengan kembali masuknya wilayah Kabupaten Trenggalek dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Hal tersebut juga seiring adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 13 tahun 2022 sehingga kebijakan yang nantinya diterapkan di seluruh wilayah Trenggalek mengacu pada Inmendagri tersebut. “Karena itu, pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) ketat akan kami terapkan di tiap destinasi wisata yang ada,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto.
Dia menerapkan, kendati nantinya tetap dibuka akan dilakukan berbagai kebijakan pembatasan di tiap destinasi wisata. Itu seperti kapasitas tempat wisatawan yang dibatasi sekitar 50 persen dari kapasitas maksimal tempat wisata. Karena itu, disparbud meminta pengelola wisata benar-benar maksimal dalam penerapan hingga pengawasan prokes bagi pengunjung. Sebab, pengelola menjadi garda terdepan dalam pencegahan COVID-19 di kawasan wisata. “Wisata sesuai dengan Inmendagri itu di daerah level 3, bahkan level 4 sekalipun masih tetap boleh. Tapi prokes diperketat dan aplikasi PeduliLindungi harus diterapkan di seluruh lokasi wisata,” katanya.
Pada hari-hari tertentu termasuk ketika hari libur nasional seperti hari ini (3/3), atau libur akhir pekan ketika diprediksi terjadi lonjakan pengunjung, disparbud akan terus melakukan pemantauan di lokasi. Bukan hanya itu, disparbud akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di lokasi untuk penerapan disiplin prokes agar hal tersebut dilaksanakan. Ini dilakukan tidak lain untuk memastikan kegiatan perekonomian di destinasi wisata tetap berjalan, juga mencegah penyebaran Covid-19.
Dengan demikian, disparbud meyakini bahwa pemerintah pusat memiliki pertimbangan khusus terkait pembukaan dan pembatasan destinasi wisata tersebut. Terlebih saat libur, tingkat mobilitas masyarakat dipastikan akan mengalami peningkatan yang signifikan. Melihat tren peningkatan mobilitas itu, pihaknya berharap masyarakat yang berwisata cukup di area dalam kota saja dan tidak terkonsentrasi di satu titik. “Harapan kami wisata di Trenggalek tetap dikunjungi namun lokasinya tidak terpusat di pantai pasir putih saja, apalagi desa wisata juga sudah dibuka, monggo nikmati yang ada di sana,” jelas mantan sekretaris disdikpora tersebut. (jaz/c1/rka)