TRENGGALEK – Terus berusaha, yakin, dan diiringi dengan doa dalam melakukan suatu kegiatan bisa dikatakan kunci sukses dalam menjalankan usaha. Inilah yang dilakukan oleh Zumrotul Novita Sari dalam menjalankan usaha Segoliwet Sultan.
Pasalnya, sejak mengawali bisnis tersebut sekitar awal 2020, hingga kini selalu diminta para konsumen. Itu dilakukan mengingat semenjak merintis usahanya hingga kini, dirinya selalu menjaga rasa khas yang berbeda dengan produk lainnya.
Selain itu menggunakan bahan premium, menjaga kebersihan, dan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. “Tidak ketinggalan, dalam memulai usaha ini saya selalu melibatkan Allah SWT (Tuhan, Red),” ungkap Zumrotul Novita Sari kepada Radartulungagung.co.id.
Sebab awal mula wanita yang akrab disapa Vita memulai bisnis tersebut karena mendapat teguran dari rekannya, seorang wirausahawan di Kota Kediri. Kala itu dirinya mengucap ada usaha sampingan berupa nasi liwet, tapi langsung dimarahi oleh rekannya tersebut.
Itu terjadi lantaran kata-kata merupakan doa sehingga jika berkata sampingan, maka usaha yang dijalankan ini selamanya akan jadi sampingan. Kata-kata tersebut harus diganti, agar usaha sukses, serta bisnisnya sukses.
“Kendati sudah berjalan, saya ini masih pemula, masih butuh belajar dan banyak masukan. Tapi syukurlah dengan kegigihan itu pesanan nasi liwet ini banyak, mulai dari perkantoran, bank, pribadi, baik itu boks atau tumpeng,” katanya.
Sekitar satu tahun lebih Vita berpikir makanan apa yang cocok bagi warga Trenggalek, juga makanan yang tidak hanya sesaat saja. Kebetulan dirinya memasak nasi liwet ala Sunda untuk keluarga, dan langsung tercetus ide bikin nasi liwet dengan olahan rasa sesuai lidah orang Trenggalek. Rasanya disesuaikan seperti pedas, gurih, dan bumbu rempah melimpah sehingga kreasinya benar-benar rasa khas ciptaannya sendiri yang merupakan warga Trenggalek.
Kendati banyak bisnis kuliner sejenis, produk buatannya tersebut tetap memiliki ciri khas sendiri dan terus diminati pelanggan. Apalagi, ketika pandemi Covid-19 yang ditetapkan pemerintah sekitar Maret 2020 lalu, kendati pasang surut terjadi namun bisa dikatakan masa penuh berkah bagi Vita.
Tak ayal dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta, bahkan bisa tembus dua kali lipat jika memasuki bulan suci Ramadan. “Saat ini bisnis kuliner menjadi peluang yang sangat menjanjikan, sebab sepertinya banyak orang yang doyan makan dan jajan. Karena itu usaha ini akan terus saya dan suami tekuni,” jelas warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek ini. (jaz/c1/rka/dfs)