TULUNGAGUNG – Lebih percaya diri dengan etika yang baik dengan mendalami dunia modeling menjadikan latar belakang Moch Alvino mendirikan pendidikan sekolah modeling dengan nama Elmila Model.
Elmila Model didirikan sejak 1998 dan kini telah memiliki tiga cabang, yakni Elmila cabang Trenggalek, Bandung, dan Tulungagung dengan banyak lulusan yang eksis dalam dunia modeling.
Pendiri Elmila sekaligus model di majalah Aneka Jakarta pada era 1996, Moch Alvino menceritakan, dalam dunia modeling itu banyak sekali pelajaran yang harus dipelajari oleh para model. Yaitu, pendalaman karakter, teknik berjalan atau biasa dikenal dengan catwalk, pose atau bergaya saat melakukan foto kontes, koreografi, publik speaking, dan personal branding.
Menurut dia, selain hal-hal mendasar, sebagai seorang model sangat penting untuk menguasai personal branding. Adapun personal branding yaitu etika dan kepribadian yang baik. “Model harus supel dan ramah, menjaga relasi yang baik, membangun nuansa yang bagus, serta attitude yang sopan. Itu semua harus dikuasai oleh model,” jelasnya Kamis, (24/3).
Lanjut dia, dalam pendidikan dunia modeling itu setidaknya harus mengampu pembekalan modeling selama lima bulan. Selama lima bulan tersebut, para peserta didik sekolah modeling Elmila Model akan diberikan pembelajaran dasar untuk menjadi menjadi seorang model. Selain itu, peserta didik Elmila Model juga akan diberikan wawasan serta pengertian mengenai dunia modeling. “Mereka harus paham, apa sih modeling itu dan apa sih yang harus dilakukan seorang model serta teknik-teknik apa yang harus dikuasai oleh model. Karena dalam berjalan saja ada beragam jenis, seperti berjalan kasual ada gerakannya sendiri, berjalan menggunakan busana resmi ada gerakannya sendiri, dan busana adat itu juga ada gerakannya sendiri,” paparnya.
Dia menambahkan, selain itu, teknik untuk mendalami karakter juga tak kalah penting. Dengan mendalami karakter, para model dapat memerankan beragam jenis karakter yang harus disesuaikannya. Adapun jenis-jenis karakter yang harus diperankan oleh para model yakni karakter eksotis, fotogenik, ceria, dan karakter antagonis. “Misalnya ada model yang memiliki wajah dengan karakter yang antagonis, ya dengan ilmu dan pengetahuan dalam dunia modeling, model tersebut juga harus bisa memerankan karakter wajah yang ceria,” jalasnya.
Dia mengaku, rata-rata untuk mendalami pengetahuan mengenai dunia modeling dibutuhkan waktu selama satu setengah tahun. Sedangkan untuk mendalami pengetahuan dasar modeling di sekolah Elmila Model dibutuhkan waktu selama lima bulan. Kemudian untuk beranjak ke tahap mahir, dibutuhkan waktu selama satu hingga satu setengah tahun. “Karena dalam masa pendidikan tingkat mahir itu, peserta didik di sekolah Elmila Model benar-benar digembleng untuk menjadi model yang professional,” ungkapnya.
Lanjut dia, minat modeling di Tulungagung sangat bagus sekali. Banyak anak-anak masih berusia empat tahun hingga mahasiswa banyak yang tertarik untuk mendalami dunia modeling. Kini, ada sekitar 90 peserta didik yang sedang mempelajari modeling di Elmina Model. “Murid baru harus merasa nyaman dan murid lama harus menerapkan pembelajaran modeling dengan sosialisasi yang baik. Merangkul murid baru agar dapat merasa nyaman,” ujarnya.
Dia menambahkan, dengan biaya pendidikan modeling yang murah, Elmina Modeling juga menawarkan beberapa paket untuk mendalami dunia modeling. Adapun paket belajar modeling yakni, paket tiga bulan pertama, setelah itu ada paket biaya permudahan setiap bulannya. Harga untuk mendalami dunia modeling dalam paket tigs bulan pertama yakni Rp 600 ribu, setelah itu paket biaya permudahan setiap bulannya sekitar Rp 150 ribu per bulannya. “Jika tertarik untuk mendalami dunia modeling, bisa daftar di Elmina Model melalui instagram @elmilamodel,” tutupnya.
Kini selama 24 tahun Elmina Model berjalan, telah banyak event-event modeling yang berhasil dijuarai. Selain itu, para alumnus Elmina Model kini juga tengah eksis dengan torehan prestasi, seperti Teges Elang menjadi Juara 1 Putri Kampus Hang Tuah Surabaya, Alfirida menjadi Mbak FT Unesa Surabaya, dan Dewi Rumaisa menjadi runner-up di ajang Putri Kampus UNS Solo. (*/c1/din)