TRENGGALEK – Pemkab Trenggalek harus bisa secepatnya memberlakukan kebijakan guna menangani kemiskinan. Pasalnya, selain butuh modal untuk menjalankan usaha, masyarakat miskin juga butuh dana segar untuk keberlangsungan hidup.
Ini terjadi lantaran beberapa warga miskin kesulitan keuangan untuk keperluan makan setiap hari. Apalagi saat ini bantuan dari pemerintah terbatas sehingga dibutuhkan kebijakan segera guna memberikan bantuan kepada warga miskin tersebut. “Ini bukan perkara yang mudah, makanya kami meminta keterlibatan pihak swasta untuk melakukan hal ini,” ungkap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Itu terlihat, apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 sekitar dua tahun lalu, angka kemiskinan di Trenggalek meningkat, dari sebelumnya 10 persen, menjadi 12 persen. Dengan demikian, ada sekitar 16 ribu jiwa warga Trenggalek dikategorikan miskin. Angka tersebut merupakan jumlah yang cukup besar, maka dari itu diperlukan peran serta semua pihak untuk bisa mengentaskannya. “Jadi kami sangat mengapresiasi jika ada pengusaha atau perusahaan yang mau menyalurkan zakatnya, sebab itu bisa memotivasi bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama,” katanya.
Dalam penyaluran zakat tersebut bisa dititipkan ke satu badan yang kredibel, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Tujuannya agar proses pembagiannya merata, tidak ada satu warga miskin yang mendapatkan bantuan lebih, sedangkan warga miskin lainnya tidak mendapatkannya. Apalagi badan tersebut juga telah memiliki rencana untuk ala zakat tersebut nantinya.
Sebab selain untuk pemberian bantuan langsung, bagi warga miskin yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, juga bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi, seperti pemberian alat usaha, dan sebagainya. Proses zakat tersebut perlu digerakkan lebih intensif lagi, karena mayoritas hampir 90 persen proses zakat bantuan kepada warga miskin digerakkan oleh aparatur sipil negara (ASN). Harapannya bila swasta bisa masuk dan zakatnya semakin besar, kita bisa melakukan banyak kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. “Berbagai peluang pendanaan bagi masyarakat miskin akan terus kami genjot, sebab dengan proses itu, insyaallah berkah,” jelas Ipin. (jaz/c1/rka)