TULUNGAGUNG – Menjelang liburan Ramadan, seluruh santri di Bumi Lawadan akan menjalani skrining. Mengingat saat bulan suci tersebut, para santri akan dipulangkan ke rumah masing-masing. Hal itu dilakukan guna meminimalkan angka penularan Covid-19.
Kasi Pondok Pesantren dan Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, Ahmad Balya mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan untuk terus mengikuti peraturan dari satgas. Khususnya mengenai protokol kesehatan yang harus diterapkan santri sebelum maupun sesudah pulang.
Adapun pelaksanaan libur pada pondok pesantren pun beragam, yakni ada yang liburnya sebentar di pertengahan semester dan ada yang libur panjang seperti menjelang Ramadan. Menurutnya, jika ada santri yang pulang di pertengahan semester tidak boleh kembali ke pondok pesantren sebelum adanya ajaran baru. “Hal itu dilakukan guna meminimalkan angka penularan covid-19 dalam lingkup pesantren,” jelasnya, kemarin (13/3).
Dia menambahkan, jika ada temuan kasus positif Covid-19 dalam lingkup pondok pesantren, harus diselesaikan di pondok pesantren. Dengan menangani temuan kasus positif Covid-19 pada santri, pihak pondok pesantren akan lebih waspada dan lebih tertib dalam penerapan protokol kesehatan. Sedangkan untuk pemulangan santri, pihak pondok pesantren harus melakukan skrining terlebih dahulu kepada santri yang akan pulang ke tempat asalnya. “Protokolnya memang seperti itu, kami hanya mengawasi agar pondok pesantren di Kabupaten Tulungagung dapat menerapkan protokol tersebut sebelum memulangkan santri,” paparnya.
Disinggung terkait vaksinasi santri dan tenaga pengajar, dia mengaku, capaian vaksinasi yang telah dilakukan santri sudah cenderung tinggi. Namun, pihaknya tidak dapat menyebutkan persentase capaian vaksin santri tersebut. Hal itu dikarenakan banyaknya lembaga yang mengadakan vaksinasi sehingga ada sebagian santri yang mengikuti vaksinasi di lembaga terkait. Serta ada juga santri yang mengikuti vaksinasi yang dilakukan di pondok pesantren masing-masing. Diketahui, data lembaga pondok pesantren di Kabupaten Tulungagung berjumlah sekitar 63 lembaga dengan total santri sekitar 9.000 santri. “Jadi mereka itu ada yang vaksin di luar, ada juga yang melakukan vaksin di pondok. Jadi susah untuk mendata capaian vaksin santri tersebut. Namun, seluruh santri sudah dapat dipastikan telah melakukan vaksinasi tahap kedua,” pungkasnya. (ziz/c1/rka)