Saturday, May 28, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Headline
Pernah Dibangun di Sekitar Pasar Wage, Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Kini Berusia 156 Tahun

LESTARIKAN: Liem Giok Bing ketika membuat wayang potehi.(SATRIO CAHYONO/RATU)

Liem Giok Bing, Satu-Satunya Perajin Wayang Potehi di Tulungagung yang Masih Eksis

February 1, 2022
in Headline, Sosok
0

TULUNGAGUNG – Liem Giok Bing alias Kuwato, hampir 22 tahun menggeluti wayang potehi. Selain pernah sebagai dalang, warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, itu hingga kini tetap membuat tokoh-tokoh dalam pertunjukan asal Negeri Tirai Bambu. Bahkan hasil karyanya telah tembus luar negeri.

Berawal dari rasa senang ketika melihat pertunjukan kesenian wayang potehi, membuat Kuwato alias Liem Giok Bing mencoba mengambil tempat untuk usaha melestarikannya. Sampai kini wayang potehi menjadi daya tarik bagi Kuwato.
“Dulu saya dalang wayang potehi, setelah mengerti setiap karekter yang ada dalam wayang itu selanjutnya mencoba membuat karakter wayangnya. Sampai sekarang selain membuat saya juga ikut memainkan wayang potehi ini namun bukan sebagai dalang,” kata pria 55 tahun itu.

Dalam sebuah pertunjukan wayang potehi biasanya menceritakan tentang sejarah dan legenda, kebanyakan yang diambil dari tokoh-tokoh Tiongkok. Karakter dalam wayang potehi sekitar hampir 1.000 karakter.

Bahan dari wayang potehi yang dibuat berasal dari kayu waru, kayu ini mudah didapat dengan harga tidak terlalu mahal namun ketika jadi memiliki kualitas baik dan tidak mudah rusak. “Proses pembuatan dimulai dari pemahatan kayu yang akan diukir dengan karakter masing-masing, selanjutnya dilakukan pengecatan atau dilukis agar warnanya sesuai dengan karakter yang dibuat sampai tahap finishing,” jelasnya.

Dia mengatakan, Imlek tahun ini memberikan berkah untuk usaha wayang potehinya, kini usahanya digeruduk banyak pesanan baik dalam maupun dari luar Tulungagung. “Yang biasanya partai, satu sampai 10 wayang hari ini (kemarin, Red) dapat pesanan satu set, satu set terdiri dari 150 karakter wayang potehi yang berbeda. Kenaikan pesanan ini terjadi beberapa mulai beberapa bulan lalu dan puncaknya saat menjelang tahun baru Imlek kini,” ungkapnya sambil mengerjakan pesanan wayang potehi.

Dia mengaku, dalam proses pembuatan wayang potehi memiliki kesulitan tersendiri, karena karakter yang dibuatnya memiliki detail tersendiri. Pada proses pembuatan memerlukan ketelitian dan ketekunan setiap detail karakternya. Untuk membuat satu karakter wayang potehi, Kuwato memerlukan waktu sekitar satu minggu. Selama hampir 22 tahun menekuni kerajinan ini, karakter paling diminati yaitu karakter Sun Go Kong dan Kwan Kong.

Sebelum merebaknya media sosial (medsos) sekarang, kesulitan yang dihadapi adalah pada pemasaran, karena kekurangan akses keluar. Namun karena perkembangan zaman memudahkan pemasaran wayang potehinya keluar Tulungagung bahkan sampai ekspor keluar negeri.

“Kalau di Tulungagung pesanan sedikit, biasanya partai isi satu sampai 10 karakter, namun untuk luar kota biasanya banyak yaitu satu set berisi berpuluh-puluh bahkan ratusan wayang. Paling jauh mengirim wayang potehi karya saya sampai ke Jepang, Australia, dan Taiwan,” kata pria 55 tahun ini.

“Satu set karakter wayang potehi bisa untuk beberapa cerita yang dipertunjukan,” tambahnya.

Selain karakter wayang, pria tersebut juga membuat perlengkapan wayang potehi seperti senjata masing-masing karakter dan juga baju dari karakter yang dibuatnya. Dengan ketalatenan dan pengalaman membuat wayang potehi berpuluh tahun Kuwato sangat menikmati pekerjaan yang dijalaninya saat ini.

Dulu sering mengadakan pertunjukan hanya di kelenteng-kelenteng, namun berkembangnya zaman sekarang pertunjukan wayang potehi bisa dilakukan di mal dan di tempat lainnya. “Sebelum ada pandemi di Tulungagung rutin mengadakan pertunjukan wayang potehi, namun karena pandemi pertunjukan wayang potehi menjadi sepi. Satu grup pemain wayang potehi biasanya enam orang berisi dua dalang dan empat asistennya” katanya.

Dia mengaku, kini hanya dirinya perajin wayang potehi dari Kabupaten Tulungagung, memang terdapat beberapa yang masih melestarikan wayang potehi sebagai pemain yang melestarikan namun tidak membuat wayang seperti dirinya. Meskipun satu-satunya, Kuwato tetap bertahan demi melestarikan wayang potehi. “Siapapun yang ingin belajar membuat wayang potehi silahkan datang kepada saya, terbuka lebar untuk semua kalangan agar wayang potehi tetap lestari,” katanya.

“Harapannya, mudah mudahan wayang potehi yang sangat langka ini untuk kalangan anak muda bisa melanjutkan, sehingga terdapat regenerasi yang akan melestarikan wayang potehi ini di kemudian zaman,” pungkasnya. (*/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung updatewayang potehi tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Harga Minyak Goreng di Tulungagung Tetap Melambung

Next Post

Waspada Maling Pecah Kaca Mobil Merajalela di Tulungagung

Related Posts

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Ini Alasan Petani Blitar Keberatan Subsidi Pupuk Dihapus

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
454

KABUPATEN BLITAR - Kebijakan pemerintah pusat menghapus subsidi pupuk membuat...

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

Kreativitas Aris Mujawat, Warga Blitar Ubah Barang Bekas Jadi Berkelas

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
116

KABUPATEN BLITAR - Barang bekas pakai bisa jadi “emas” bagi...

Waduh, Kesadaran Tertib Lalu Lintas Rendah

Ini Kreativitas Moh Nahar Agung Budoyo Ubah Tampilan Buah Lebih Mewah

by Radar Blitar Jawa Pos
27 May 2022
0
97

KABUPATEN BLITAR - Bekas ukiran berceceran di lantai. Bukan mengukir...

Load More
Next Post
Pernah Dibangun di Sekitar Pasar Wage, Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Kini Berusia 156 Tahun

Waspada Maling Pecah Kaca Mobil Merajalela di Tulungagung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pembangunan Groundbreaking Jalan Lintas Selatan, Akan Meningkatkan Perekonomian Tulungagung

Pembangunan Groundbreaking Jalan Lintas Selatan, Akan Meningkatkan Perekonomian Tulungagung

1 week ago
873

Wacana KPU Trenggalek di 2024: Dapil Berubah, Jumlah Kursi Panggah

2 months ago
458

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital