TRENGGALEK – Para atlet di lima cabang olahraga (cabor) tertentu harus berjuang maksimal pada porprov Juni-Juli mendatang. Pasalnya, mereka menjadi tulang punggung Kontingen Trenggalek untuk kembali mendulang emas. Apalagi pencak silat, sepak takraw, panahan, senam, dan catur, yang secara rutin selalu menyumbang medali. “Kami telah melakukan monitoring tentang hal itu, dan beberapa di antaranya telah melakukan persiapan,” ungkap Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek, Haryanto Sutrasman.
Dia melanjutkan, sebenarnya dari situ ada beberapa cabor yang bisa mendulang medali. Namun terkait hal tersebut, KONI tidak berharap banyak, sebab kualitas atlet yang dimiliki Trenggalek masih kalah jauh dengan atlet daerah lain. Sebab, atlet dari daerah lain banyak yang menjadi andalan kontingen Jawa Timur (Jatim). “Jadi, untuk atlet beberapa cabor lainnya, kami prediksi bisa mendapat maksimal medali perak. Namun jika berhasil mendapatkan emas, itu merupakan prestasi yang luar biasa,” katanya.
Sedangkan untuk senam, yang telah melahirkan atlet Dwi Samsul Arifin, hanya dipatok target satu emas saja. Sebab, atlet tersebut sudah berstatus atlet nasional dan sudah menjadi andalan di beberapa event mancanegara sehingga tidak boleh ambil bagian dalam porprov seperti ini. Kendati demikian, masih ada atlet lain yang menjadi andalan meski menjalani training center (TC) di provinsi. Dengan demikian, setidaknya prestasi porprov sebelumnya dengan total 21 medali, dengan rincian lima medali emas, empat perak, dan 12 perunggu bisa tercapai. “Karena itu, kami optimistis setidaknya bisa menyamai prestasi tahun sebelumnya sehingga untuk cabor yang telah melakukan persiapan sangat diapresiasi,” jelasnya. (jaz/c1/rka)