TULUNGAGUNG-Masyarakat Tulungagung dan Kediri bagian timur merasakan kabar bahagia. Jembatan Ngadi yang menghubungkan Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri dan Desa Jeli, Kecamatan Karangrejo, telah dibuka sejak Selasa (27/12) dini hari.
Dengan begitu, jembatan penghubung dua kabupaten yang ambruk sejak tahun 2017 tersebut bisa dilewati secara layak. Warga hampir lima tahun menanti pembangunan infrastruktur baru sebagai pengganti jembatan darurat sebelumnya. Sarana baru itu diharapkan sebagai pemecah arus lalu lintas.
Kepala Desa Jeli, Imam Taukhid mengatakan, Jembatan Ngadi telah dibuka pada Selasa pukul 02.00 WIB. Dia mendapatkan kabar tersebut melalui kiriman video dari warganya yang bertugas dalam pembuatan jembatan. Namun, surat resmi pembukaan Jembatan Ngadi belum diterima oleh Imam hingga kini.
“Saya hanya diberitahukan bahwa sudah dibuka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri. Waktu pemberitahuannya saat Selasa pagi lewat telepon. Lalu, kabar pembukaan Jembatan Ngadi secara resmi diinfokan menyusul,” ujar Imam yang ditemui di kantornya.
Dia mengaku, surat pemberitahuan hanya diberikan pihak kontraktor ketika awal pembanguan. Harus ada pemberitahuan ke desa sehingga pihaknya bisa mengabarkan kepada warganya bila jembatan akan dibuka.
Sebelumnya, dia bersama Camat Karangrejo dan Bupati Tulungagung mengecek bangunan fisik Jembatan Ngadi, Minggu (25/12) malam. Lantaran sebelum Natal, Pemkab Tulungagung mendapatkan informasi bila badan jembatan Desa Jeli masih belum selesai. Maka, pembangunan sempat molor tiga hari dari jadwal awal yang ditetapkan.
“Ada wacana antara Pemkab Tulungagung dan Kediri akan membuka resmi secara bersama-sama. Namun, jadwal pastinya belum diketahui, tergantung dari Bupati Kediri,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, setelah dibukanya Jembatan Ngadi, nantinya kedua jembatan darurat sesek itu berhenti beroperasi. Tentu warga akan segera membongkarnya karena sudah tidak dipakai lagi untuk menyeberang.
Sebelum dibuka, Imam banyak melihat kendaraan roda empat putar balik di depan jembatan yang masih ditutup bambu sepanjang 5 meter pada Jumat hingga Minggu lalu. Padahal, waktu itu belum ada info resmi jembatan dibuka. Selain itu, papan peringatan bagi kendaraan roda empat masih terpasang.
Itu lantaran kabar dibukanya Jembatan Ngadi yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Kediri ternyata sempat menjadi berita hoax.
Menurut warga Desa Jeli, Arif Wahyu Santoso, ada yang mengabarkan di sosial media (sosmed) bahwa jembatan tersebut dibuka 23 Desember lalu. Karena itu, banyak pengemudi kendaraan roda empat kecele dalam tiga hari terakhir.
“Banyak mobil yang kecele ingin lewat Jembatan Ngadi sebelum dibuka hari ini (kemarin, Red). Bahkan, juga ada kendaraan roda empat yang hendak melewati jembatan darurat sesek, tapi petugas lebih dulu mengimbau,” ujarnya.(jar/c1/din)