TULUNGAGUNG – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ayu Busono menggelar peragaan busana kebaya modern, Selasa (19/07). Bertempat di Lojikka Hotel, Gelar Karya Kebaya Modern kali ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Tulungagung Rahadi P. Bintara; perwakilan Disnakertrans Tulungagung; orang tua murid; Ketua Organisasi HIPKI Khotib HISPPI Usup, FPLKP Yanti Nogogini, HILSSI Lukman; serta perwakilan dari PKBM dan IPBI.
Rintan Gustyaning Arum, Direktur Operasional Ayu Busono menjelaskan, Gelar Karya Kebaya Modern kali ini menampilkan hasil karya 30 peserta didik Program Kecakapan Wirausaha (PKW) LKP Ayu Busono Tahun 2022.
Dalam hal ini, Ayu Busono didaulat sebagai pelaksana oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, dengan proses pendidikan selama tiga bulan sejak Mei-Juli.
“Mereka sudah menempuh pendidikan selama tiga bulan tentang kebaya kreasi. Hari ini (kemarin) adalah hari untuk menunjukkan hasil karya peserta didik,” tutur Rintan, begitu biasa disapa.
Rintan menambahkan, kerja sama PKW antara Kemendikbudristek Ditjen Pendidikan Vokasi dan Ayu Busono ini adalah yang keempat kalinya. Jika pada PKW sebelumnya materi pelatihan yang diberikan tentang busana muslim, tahun ini sedikit agak rumit, yaitu kebaya kreasi modern.
Oleh karena itu, tentu banyak tantangan yang dihadapi para instruktur dalam memberi pelatihan kepada peserta didik.
Namun, selama pelatihan tiga bulan, instruktur Ayu Busono tetap menuntun peserta didik semaksimal mungkin, sampai peserta didik benar-benar menguasai pelatihan. Pada tahap tugas akhir, peserta didik diberikan tugas untuk membuat kebaya secara mandiri. Mulai dari desain kebaya, pemilihan bahan, belanja kain, sampai memotong kain, mereka lakukan sendiri. “Dan sungguh luar biasa, karena peserta didik bisa menampilkan hasil karya yang luar biasa,” tuturnya.
Melalui PKW ini, Ayu Busono tidak hanya memberikan materi tentang tata busana, tetapi juga tentang wirausaha. Dengan tujuan, ketika mereka lulus PKW, peserta didik diharapkan sudah siap terjun di masyarakat sebagai seorang wirausaha. Jadi, mereka punya usaha masing-masing. Kemudian, dalam 12 bulan ke depan, mereka akan terus dipantau oleh Ayu Busono. “Kami akan terus memantau mereka, sampai mereka benar-benar bisa mentas dan mandiri sebagai seorang wirausaha,” tutur Rintan.
Sementara itu, sebagai bentuk dukungan dalam merintis usaha, masing-masing peserta mendapatkan peralatan modal usaha senilai Rp 9 juta. Meliputi mesin jahit high speed, mesin obras, setrika uap portabel, manekin, standing hanger plus hanger baju, serta kain plus perlengkapan jahit. Selain itu, Ayu Busono juga memberikan hadiah kejutan kepada peserta didik. Yaitu, peserta didik terbaik yang mendapatkan beasiswa belajar selama enam bulan di Ayu Busono senilai Rp 5,7 juta. Serta, satu lagi kelompok belajar terbaik yang masing-masing mendapatkan beasiswa belajar selama tiga bulan di Ayu Busono senilai Rp 3,1 juta.
Tanggapan positif pun disampaikan Kepala Dispendikpora Tulungagung Rahadi P. Bintara. Dia mengapresiasi kegiatan yang diadakan Ayu Busono. Menurutnya, kegiatan positif ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran. Dengan keterampilan mereka dalam berwirausaha, mereka dapat lebih mandiri melalui pengembangan mode busana. “Selamat dan sukses untuk seluruh peserta dan juga Ayu Busono,” pungkasnya. (yos/adv/c1/rka)