KEDUNGWARU, Radar Tulungagung – Susu, minuman kaya gizi dan vitamin serta digemari hampir semua kalangan, termasuk masyarakat Tulungagung. Hal inilah yang menjadi celah bagi Tiza Sefti ana Dewi dan Sajidah Hafizah Basuki untuk memasarkan susu segar dengan varian rasa.
Berproduksi di Desa Winong, Kecamatan Kedungwaru, dua mahasiswi UIN SATU Tulungagung ini menceritakan bila modal awal mereka kala itu Rp 30 ribu dan dijual di Taman AloonAloon.
Untuk memperoleh susu sapi murni, mereka memasok minuman itu langsung melalui koperasi unit desa (KUD) Sendang.
Selain rasa susu murni, Sajida mengaku juga dilakukan pemberian varian rasa, di antaranya cokelat, stroberi, matcha, melon, dan taro. Dari rasarasa tersebut, dia mengakui banyak usia anakanak dan remaja tertarik membeli produk mereka.
Pernah merugi sampai Rp 500 ribu selama pandemi, Tiza dan Sajida menganggap hal itu menjadi suat pelajaran. Mereka pantang menyerah. Kini, susu sapi Sendang khas mereka berdua telah terjual ke luar kota. Yakni Kediri dan Malang.
Mengenai omzet penjualan, mereka berdua pernah mendapatkn Rp 875 ribu dalam 4 jam dan mencapai Rp 2 juta setiap Minggu. Itu saat berjualan di Pasar Senggol, Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru. (zul/rka/dfs)