KOTA BLITAR – Infrastruktur buruk menghantui pengguna Jalan Raya Srengat, tepatnya di simpang empat Kelurahan Kauman, Kecamatan Srengat. Karena sering terjadi kecelakan, warga pun mencoreti jalanan tersebut berisi protes, agar segera ada perbaikan.
Kondisi infrastrukut di titik itu memang cukup buruk. Tidak hanya bergelombang, dibagian tepi juga terdapat swell atau mengembang. Tak pelak sering kali pengguna tergelincir. “Hampir setiap hari ada orang terjatuh di jalan ini,” ujar Santi, warga setempat.
Pemilik kios yang berada tepat di pinggir jalan rusak ini mengatakan, sebagian besar korban jalan rusak ini adalah lansia dan anak-anak sekolah.
Peristiwa tak menyenangkan itu semakin sering terjadi ketika hujan. Sebab, ada genangan dibagian tepi jalan sehingga pengguna jalan tidak mengetahui jika kondisi ruas jalan tidak rata. “Pernah itu tergelincir, satu melesat ke kanan dan itu kan ada banyak kendaraan dari belakang,” katanya.
Beruntung kondisi kerusakan itu ada perempatan yang dilengkapi rambu lalu lintas. Sehingga laju kendaraan tidak begitu kencang. Kendati begitu, hal ini bukan berarti bisa ditoleransi. Sebab, saat lampu hijau menyala para pengguna jalan pasti memacu kendaraan secepat mungkin. “Kendaraan yang ceper pasti nggasruk kalau lewat sini,” imbuhnya.
Warga setempat berinisiatif memberikan tanda dengan cat di ruas jalan yang rusak tersebut. Ada juga kalimat ‘maaf saya coret biar segera diperbaiki’ pada bahu jalan. “Kondisi jalan rusak ini sudah setengah tahun lalu, tapi belum juga ada perbaikan,” kata Gatot seorang tokoh masyarakat setempat.
Jalan rusak itu tidak begitu panjang. Namun, aneh hal itu tidak segera ditindaklanjuti. Seingat dia, perbaikan terakhir dilakukan dua tahun silam. “Memang tidak sampai menelan korban nyawa, tapi masa harus menunggu ada orang kecelakaan dan meninggal di lokasi ini,” keluhnya.
Menurut Gatot, ada baiknya perbaikan tidak lagi menggunakan aspal melainkan beton cor. Sebab, kendaraan yang melintas di ruas jalan ini memiliki tonase yang cukup besar. Selain itu, dari pengalaman perbaikan dengan pengaspalan hanya akan menghasilkan kondisi yang sama. “ beban jalannya tinggi. sehingga jalannya bergelombang,” imbuhnya.
Informasinya, setiap tahun ada anggaran untuk perbaikan jalan dibawah naungan pemerintah provinsi jatim ini. hanya saja, kapan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan belum diketahui pasti kapan akan dilakukan. “Ada anggaran pemeliharaan, biasanya juga ada kegiatan penutupan lubang, tapi teknis kapan perbaikan (di simpang empat Kauman Srengat, Red) kami tidak tahu,” ujar seorang staf di Pembantu UPT Bina Marga Kediri di Blitar, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim, Ratno. (hai/wen)