TULUNGAGUNG – Perkuliahan tatap muka dengan kehadiran sebanyak 100 persen untuk pertama kali, dilakukan kemarin (14/3). Alhasil karena lama tak ke kampus, tidak sedikit mahasiswa kesusahan dalam mencari ruang kelas.
Diketahui rata-rata mahasiswa terkendala dalam mencari kelas tersebut yakni mahasiswa semester dua yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di UIN Satu Tulungagung.
“Penerapan perkuliahan tatap muka (PTM) kali ini dengan beberapa rincian yakni untuk mahasiswa semester 2 melaksanakan tatap muka dengan kapasitas kehadiran sebanyak 100 persen baik kelas madin dan kelas perkuliahan, kemudian untuk semester 4 ke atas dilakukan tatap muka dengan kapasitas kehadiran sebanyak 50 persen,” terang Humas UIN Satu Tulungagung, Ulil Abshar.
Menurut dia, alasan pelaksanaan 100 persen PTM untuk semester genap ini yaitu dikarenakan pelaksanaan PTM juga sudah pernah dilakukan di semester lalu, sehingga pihak kampus siap dengan keperluan sarana prasarana dalam pemberlakuan perkuliahan tatap muka tersebut. Tak hanya itu pemberlakuan perkuliahan tatap muka tersebut juga dilakukan dengan syarat-syarat yang ketat. “Pihak kampus sudah siap dalam pemberlakuan perkuliahan tatap muka, karena pada ajaran tahun lalu juga sudah menerapkan perkuliahan tatap muka dengan persentase kehadiran 50 persen,” jelasnya Senin (14/3).
Lanjut dia, adapun syarat-syarat bagi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran tatap muka yaitu telah melakukan vaksinasi tahap dua dan tiga serta bagi mahasiswa yang masih melakukan vaksinasi tahap pertama atau belum melakukan vaksinasi sama sekali harus menunjukkan hasil tes swab antigen.
Selain itu, bagi mahasiswa yang telah melakukan vaksinasi tahap dua dan tiga bisa masuk perkuliahan tanpa menunjukkan hasil dari tes swap antigen. Diketahui tingkat vaksinasi pada mahasiswa sudah sekitar 90 persen. Sedangkan jika ada mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan secara tatap muka sesuai dengan ketentuan, untuk meminta izin kepada dosen pengampu mata kuliah atau dosen jurusan dan fakultas. “Syarat-syarat itu harus dilakukan bagi mahasiswa, jika mahasiswa berhalangan untuk mengikuti perkuliahan secara tatap muka maka harus meminta izin kepada dosen pengampu mata kuliah atau dosen jurusan dan fakultas,” ujarnya.
Disinggung terkait jangka waktu pemberlakuan perkuliahan tatap muka, dia mengaku, akan terus mengawasi perkembangan situasi pemberlakuan perkuliahan tatap muka tersebut. Jika nantinya ditemukan adanya perubahan kondisi, pihaknya akan mengevaluasi kembali pemberlakuan perkuliahan tatap muka tersebut. Sedangkan jika tidak ada perubahan kondisi dan dirasa aman untuk melangsungkan perkuliahan tatap muka maka peningkatan persentase kehadiran juga akan ditingkatkan. “Evaluasi akan dilakukan tiap pekan dan dari hasil evaluasi tersebut akan ditemukan, apakah kondisi perkuliahan tatap muka ini dapat ditingkatkan persentase kehadirannya atau tidak,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa semester dua UIN Satu Tulungagung, Abel Nindistasari mengaku, kali ini merupakan pengalaman pertamanya memasuki perkuliahan tatap muka. Menurut dia, dengan melakukan perkuliahan tatap muka tersebut merasa senang karena bisa bertemu dengan teman sekelasnya. Selain itu, karena baru pertama kali memasuki perkuliahan, terkendala dalam mencari ruang kelas. “Tadi susah nyari ruang kelasnya, sudah kesana-sini tapi tidak ketemu juga Mas, sampai setengah jam baru ketemu ruang kelasnya,” pungkasnya. (mg2/din)