KOTA, Radar Trenggalek – Shibori merupakan sebuah teknik pewarnaan kain dari negara Jepang dan kini sudah banyak ditekuni masyarakat Trenggalek. Mereka melakukan berbagai inovasi agar kain shiborinya bisa dikenal luas di pasar.
Jika selama ini shibori lebih banyak dikenal dalam bentuk busana, seperti baju dan semacamnya, kian berkembang pula inovasi-inovasi dalam wujud lainnya. Salah satu inovasi itu adalah mukena yang dibuat oleh salah satu perajin shibori asal Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek Ida Dwilestari.
“Mukena adalah budaya asli Indonesia. Tercipta pada saat masuknya Islam. Makanya saya padukan hal itu dengan kain shibori agar lebih menarik untuk beribadah,” katanya. Bukan hanya itu, untuk menambah keindahan mukena, tidak lupa dirinya juga menambahkan beberapa motif dan bordiran.
“Dengan ini mukena terlihat lebih elegan jika dipakai. Syukurlah kreasi saya ini banyak diminati konsumen,” ungkapnya.
Untuk harga mukena shibori buatannya ini bervariasi, mulai dari Rp 160 ribu hingga Rp 260 ribu untuk premium. Perbedaan harga tersebut karena selain bahan yang digunakan, untuk yang premium, motif dan hiasan lain lebih rumit. Pemasaran biasanya ke berbagai kota seperti Surabaya dan Bali. (jaz/dfs)