KEPANJENKIDUL, Radar Blitar – Ibu rumah tangga harus merogoh koceknya lebih dalam untuk membeli cabai rawit. Pasalnya, harga bahan utama untuk membuat sambal itu makin “pedas” alias kembali meroket. Kini dijual sekitar Rp 20 ribu per kg.
Lutfiatul Munadhifah, salah seorang pedagang di Pasar Templek mengatakan, kenaikan harga cabai terbilang cukup signifikan. Sebab, pertengahan bulan lalu harga cabai rawit sekitar Rp 14 ribu per kg. Kenaikan harga diduga lantaran minimnya stok di tingkat pengepul. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh.
“Mulai sepekan ini harga cabai di Pasar Templek mulai naik, menjadi Rp 20 ribu per kg. Ya, karena banyak faktor juga yang memengaruhi,” ujarnya.
Wanita berjilbab ini mengaku faktor perubahan musim yang menjadi penyebab naiknya harga cabai. Sebab, beberapa hari terakhir Bumi Bung Karno diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi. Itu membuat banyak tanaman cabai milik petani rusak. Akibatnya bisa ditebak, hasil panen berkurang. (dit/c1/wen/dfs)