TULUNGAGUNG- Pengenalan dunia mebel dari lingkup keluarga sangat membekas dalam diri Sukri. Berawal ketika sang ayah dan paman membuat berbagai jenis mebel, Sukri selalu ikut, melihat, dan bahkan membantu pekerjaan dalam bidang mebel itu. Lama kelamaan pekerjaan itu menjadi hobi yang sampai saat ini masih ditekuninya.
Bahkan, saat Sukri masih duduk di sekolah dasar, dia pernah membuat sebuah kursi sebagai pekerjaan tangannya di sekolah. Hingga setelah berumah tangga pun, bidang mebel masih menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan. “Dalam dunia mebel tidak ada waktu yang terbuang dan bisa memanfaatkan berbagai jenis kayu menjadi sebuah karya seni,” ujar Sukri.
Kini, anak dan saudara Kades Kresikan ini juga mencari penghasilan ekonomi melalui usaha mebel. Dalam usaha mebel, Sukri dan keluarga memilih bahan kayu yang sedikit keras seperti mahoni, akasia, hingga jati, menyesuaikan pesanan dari pelanggan. Penjualan mebel masih di wilayah Tulungagung, dengan sistem penyebaran informasi dari orang ke orang. Selain itu, juga melalui media sosial. Mebel yang diproduksi rata-rata untuk kebutuhan rumah tangga, seperti kursi, lemari, kusen jendela, pintu, dan lainnya.
Untuk menjalankan usaha mebel, Sukri dan keluarga masih memusatkan usahanya di rumah sang adik, di Dusun Kalitalun, Desa Tanggunggunung. Jika ada pesanan banyak, maka bisa dikerjakan bersamaan di beberapa tempat agar pesanan selesai secara on time. Tenaga kerja masih sebatas saudara. Harapannya, usaha tersebut bisa lebih besar karena potensi bahan baku dan tenaga kerja yang melimpah. (*/c1/ynu)