Mantan ketua PWI yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Tulungagung itu dikabarkan meninggal dunia.
Dikutip dari laman prokalteng.jawapos.com, Dirut Harian Rakyat Merdeka meninggal dunia pada Selasa, 1 Februari 2022, pukul 09.45 di Rumah Sakit Modular, Jakarta.
Kabar duka tersebut diberitakan oleh sang istri, Shinta Adistaria melalui pesan singkat yang beredar di aplikasi WhatsApp.
“Teman saya dan mantan Ketua PWI Pusat Margiono telah meninggal dunia, pukul 09.45 WIB pagi ini di RSPP Modular, Jakarta.
Kami doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” tulis Umi Rahayu. Margiono dalam tulisan Dahlan Iskan menyebutkan bahwa dirinya memang penderita gula darah. Meski menderita gula, Margiono bisa mengendalikannya. Dia selalu melihat kadar gula darahnya.
Tidak pernah ada tanda bahwa dia harus memulai cuci darah. Dia mulai disiplin. Apalagi selama periode Covid-19, dia tahu dia memiliki penyakit penyerta yang serius.
“Di rumah sakit, sesak napasnya bertambah. Hasil pemeriksaan menunjukkan masalah ginjal: masalah logis dari diabetes. Jadi Margiono harus masuk ICU. Prosedur masuk ICU standar harus diikuti: pemeriksaan yang lebih menyeluruh. Ternyata positif Covid-19,” kata Dahlan dalam tulisannya tentang Margiono.
Dahlan menuturkan, penyebab utama sesak napasnya adalah: banyak racun yang tercampur dalam darah. Juga beredar ke seluruh tubuh. Darah tidak dapat menyerap oksigen. Nafas terasa sesak. Berarti fungsi ginjal terganggu. Harus cuci darah. Di ICU. Tiga hari yang lalu dialisis dilakukan. Kondisi Margiono membaik. Keesokan harinya dicuci lagi untuk kedua kalinya: lebih baik.
“Kemarin, sesuai jadwal, cuci darah untuk ketiga kalinya. Parameter hasil pemeriksaan mulai normal. Tekanan darahnya bagus. Detak jantung yang baik. Oksigen 99–dengan ventilator. Margiono masih ditidurkan. Dia sudah tidur selama tiga hari,” katanya.
Seluruh keluarga dan teman dekatnya telah diperiksa. Hasilnya semua negatif Covid-19. (*/ang)