TRENGGALEK– Tidak salah jika Bupati Moch. Nur Arifin mencanangkan program pendampingan seratus desa wisata sejak dua tahun ini. Pasalnya, proses pendampingan yang dilakukan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut diakui secara nasional. Buktinya, salah satu pendampingan yaitu Desa Wisata Pandean, Kecamatan Dongko, masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022.
Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno beserta tim mendatangi desa wisata tersebut, kemarin (30/6). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno disambut Bupati Moch. Nur Arifin beserta istri, Novita Hardini, untuk menaiki mobil listrik karya siswa SMK di Trenggalek. Setelah itu, Mas Menteri (sapaan akrab Menparekraf) diajak oleh bupati berkeliling ke sejumlah wahana yang menjadi andalan.
Mas Menteri merasa kagum dengan pelestarian sejumlah tradisi lokal dan permainan tradisional yang diikutkan dalam paket wisata desa. Apalagi, ketika kunjungan tersebut, Mas Menteri bersama bupati dan istri bupati diajak oleh anak-anak untuk bermain cublak-cublak suweng, yang merupakan permainan tradisional setempat. Selain itu, disuguhkan juga kesenian tabuh lesung hingga kesenian Terbang Ello yang dimainkan dengan alat musik tradisional dan diiringi syair Jawa. “Dengan apa yang ditunjukkan ini, saya sampaikan bahwa Desa Wisata Pandean ini bisa tumbuh dan berkembang karena melestarikan alam,” ungkap Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.
Dia melanjutkan, apalagi konservasi atau menjaga keseimbangan alam menjadi salah satu komitmen Pemkab Trenggalek. Untuk mewujudkannya di Trenggalek, maka ada gelaran Adipura Desa. Gelaran tersebut mendorong masyarakat proaktif menjaga lingkungannya. Dengan demikian, banyak memunculkan potensi-potensi desa seperti halnya Desa Wisata River Tubing Watu Kandang. “Karena kami yakin, dengan lestari maka alam akan bersahabat dengan manusia, bahkan nantinya akan memberikan keberkahan bagi masyarakat sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini berharap agar setelah ini Kemenparekraf bisa membuat paket-paket wisata dari 50 desa wisata terbaik tersebut. Tentunya dengan masuk 50 besar, maka desa wisata tersebut layak dikunjungi. Namun, ada batas kemampuan daerah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Diharapkan dengan pemaketan wisata, ada koneksi terhadap tour guide kompeten yang difasilitasi oleh kementerian. Dengan demikian, desa wisata ini bisa terus ramai dikunjungi setelah dan sebelum ADWI.
Apalagi, khususnya di Desa Wisata Pandean, paket yang ditawarkan tidak aneh-aneh. Sebab, ada beberapa paket wisata seperti menangkap ikan pakai bambu, kemudian angon wedus atau menggembala kambing. Selain itu, ada juga sejumlah permainan tradisional yang dilestarikan melalui paket wisata. Dengan begitu, wisatawan bisa mengenang sekaligus menjajal kembali aneka permainan tradisional yang pernah terkenal puluhan tahun silam. “Tentunya suatu kebanggaan bisa membuat desa ramai. Karena itu, kini kami tengah berikhtiar dan berkomitmen untuk mewujudkan serta terus menggalakan Sadewa. Sebab, masyarakat bisa tumbuh dan dapat menunjang perekonomian dengan adanya desa wisata UMKM,” jelas Mas Ipin.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno kagum dengan kerja keras kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat. Sebab, pokdarwis baru dirintis selama satu tahun yaitu sekitar tahun 2021, tetapi langsung menembus 50 besar ADWI dan mengalahkan 3.500 peserta dari seluruh Indonesia. Karena itu, dirinya juga mengapresiasi langkah pembentukan wisata desa tersebut sebagai upaya melestarikan lingkungan serta memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Sebab, dengan keberadaan wisata, kondisi aliran sungai menjadi bersih.
Dengan kondisi tersebut, dirinya tidak canggung ketika diajak bermain cublak-cublak suweng oleh anak-anak yang ada di desa wisata tersebut bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur dan istri bupati, Novita Hardini. “Desa Wisata Pandean ini masih berusia di bawah satu tahun, tetapi menembus 50 besar sudah merupakan prestasi. Hari ini kami menyampaikan bahwa kalianlah pemenangnya, tapi dalam hal ini tentunya ada dewan juri,” imbuhnya. (jaz/c1/din)