Saturday, May 28, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Berita Daerah Tulungagung

IBADAH: Bocah ketika membaca Alquran di Masjid Al-Mimbar, Desa Majan, Kecamatan  Kedungwaru. (SATRIO CAHYONO/RATU)

Masjid Majan, Tonggak Sejarah Peradaban Islam Tulungagung

April 4, 2022
in Tulungagung
0

TULUNGAGUNG – Masjid Al-Mimbar merupakan salah satu masjid tertua dan menjadi salah satu saksi sejarah yang kuat dalam penyebaran agama Islam di Kabupaten Tulungagung. Masjid Al-Mimbar sendiri terletak di Dusun Cikalan, Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Masjid ini didirikan oleh KH Khasan Mimbar pada tahun 172, berbentuk limas dengan menara, dan memiliki gapura dengan gaya arsitektur Kesultanan Mataram. Hingga kini Masjid Al-Mimbar masih ramai dan masih digunakan untuk beribadah bagi masyarakat di Desa Majan.

 

Keturunan KH Khasan Mimbar ke-7, RM Ali Shodiq mengatakan, masjid Al-Mimbar ini memiliki daya pikat yang unik dengan bangunan masjid berbentuk limas, kemudian memiliki menara di bagian sisi selatan masjid dan arsitektur gapura masjid yang melambangkan Kesultanan Mataram. Selain itu, di bagian barat masjid terdapat makam-makam para leluhur dan tokoh-tokoh terdahulu Majan, seperti makam KH Hasan Mimbar yang merupakan pendiri dan penyebar ajaran Islam di pardikan Majan, Kanjeng Raden Pangeran Haryo Kusumo Yudho merupakan seorang Patih Jogja ke-3, Raden Mas Tumenggung Pringgodiningrat yakni Bupati Ngrowo (Tulungagung) ke-4, Raden Mas Tumenggung Adipati JoyoDiningrat yang merupakan Bupati Ngrowo ke-5, dan Raden Mas Tumenggung Pringgokusumo yakni Bupati Ngrowo ke 10. Dengan keunikannya serta memiliki sejarah awal peradaban di Kabupaten Tulungagung, hingga kini masjid tersebut tidak pernah sepi pengunjung. “Sampai kini masih banyak kegiatan keagamaan yang masih terjaga hingga sekarang, seperti memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tahlil naluri yang dilakukan setiap bakda salat isya,” jelasnya, Minggu (3/4).

 

Lanjut dia, karena telah termakan oleh usia, bangunan masjid Al-Mimbar banyak dilakukan peremajaan. Selain itu, peristiwa banjir bandang yang menimpa Kabupaten Tulungagung pada tahun 1955 membuat beberapa bangunan seperti menara dan gerbang harus direnovasi. Tak hanya renovasi pada bagian menara dan gerbang, tanah yang menopang Masjid Al-Mimbar pun juga ditinggikan. “Kalau sekarang ini, bangunan masjid yang masih asli hanya pada bagian atas masjid seperti atap-atap. Sedangkan bangunan lainnya sudah banyak yang diremajakan. Dulu itu bangunannya tidak seperti ini,” paparnya.

 

Dia mengaku, gerbang yang menjadi ikon Masjid Al-Mimbar ini baru dibangung sekitar tahun 1800-an. Sebelumnya, gerbang Masjid Al-Mimbar dibagi menjadi dua di sebelah selatan. Namun karena terendam lumpur setelah banjir bandang, barulah gerbang masjid diubah di sebelah timur Masjid. Sama halnya dengan menara yang terdapat di sisi selatan Masjid. Dulunya bangunan menara tersebut hanya merupakan susunan batu bata. “Dulu setelah banjir bandang itu hampir roboh, barulah oleh bupati waktu itu dibangun sedemikian rupa hingga sekarang,” ungkapnya.

 

Dia menambahkan, selain bentuk bangunan, pelaksanaan khotbah jumat di Masjid Al-Mimbar ini juga masih menggunakan mimbar yang tertutup. Menurutnya, pelaksanaan khotbah tersebut merupakan salah satu peninggalah KH Khasan Mimbar yang masih diterapkan hingga sekarang. Itu dilakukan agar jamaah fokus dengan apa yang disampaikan oleh khotib. “Yang khotbah itu hanya terdengar suaranya, sedangkan orangnya tidak terlihat karena mimbarnya yang tertutup,” ujarnya.

 

Dia mengaku, Masjid Al-Mimbar ini selain digunakan untuk beribadah juga digunakan untuk sarana pendidikan Islam, sarana kajian keislaman, dan sarana kebudayaan. Masjid Al-Mimbar pun terbuka selama 24 jam bagi siapa saja yang ingin memperdalam keislaman. Karena dulunya, KH Khasan Mimbar pun berpesan untuk memperdalam agama dan menerapkannya di tanah pardikan Majan tersebut. “Desa Majan dulu itu merupakan pardikan Majan, memiliki kebijakannya sendiri dan terlepas dari pajak Hindia Belanda. Barulah setelah tahun 1979, Desa Majan bergabung dengan kedaulatan NKRI. Jadi dulu itu sangat terkenal sekali kalimat seperti ‘merdeka sebelum merdeka’ dan ‘merdeka setelah merdeka’,”tutupnya. (mg2/c1/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Ratusan Kendaraan Plat Merah Milik Pemkab Tulungagung Nunggak Pajak

Next Post

Dari TKI, Kades Khoirul Anam Pilih Nyambi Budi Daya Koi

Related Posts

“Harus Cerdas, Cermat dan Cepat” Pesan Bupati Tulungagung Dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat

“Harus Cerdas, Cermat dan Cepat” Pesan Bupati Tulungagung Dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat

by admin
27 May 2022
0
197

TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung melantikan dan mengambil Sumpah/Janji 140 pejabat,...

Disperindag Tulungagung Tetap Batasi Pembelian Migor Curah  

by Editor RaTu
27 May 2022
0
342

TULUNGAGUNG – Tak mudah untuk  mendapatkan minyak goreng (migor) curah...

Tak Kunjung Realisasikan Palang Pintu Kereta, Kasat Lantas Polres Tulungagung: Minimal Pakai Bambu 

by Editor RaTu
27 May 2022
0
337

TULUNGAGUNG – Setelah peristiwa kecelakaan di perlintasan kereta api (KA)...

Load More
Next Post

Dari TKI, Kades Khoirul Anam Pilih Nyambi Budi Daya Koi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pakai Kulit Sapi Betina, Siasat Perajin Beduk Desa Jeding Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

2 months ago
23

Percantik Wajah Kota Blitar, Bertahap Tertibkan PKL Liar

1 month ago
1.2k

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital