TRENGGALEK – Masyarakat yang ingin berkunjung ke Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, harus bersabar. Pasalnya, hingga kemarin (11/10), pembersihan material banjir bandang yang melanda pada Senin (10/10) belum selesai dilakukan.
Sejauh ini, warga dan petugas masih berfokus pada pembersihan material pascabanjir bandang tersebut. Sebab, dengan banyaknya material yang dibawa banjir bandang, pembersihan membutuhkan waktu lama setidaknya tiga hari. “Jadi saat ini kami masih melakukan pembersihan dengan gotong royong, sebab banyak material yang tersisa akibat banjir itu,” ungkap Camat Watulimo, Jati Mustiko Dani.
Dia melanjutkan, pastinya dengan kondisi tersebut aktivitas warga juga masih terganggu. Itu karena masih banyaknya material dampak banjir yang membuat aktivitas belum bisa pulih seperti sediakala. Material yang dibersihkan saat ini kebanyakan berupa lumpur dan batang pohon. “Jadi, lumpur masih banyak di jalan raya. Itu terlihat mulai dari depan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) ke utara sampai pasar,” katanya.
Hal yang tidak jauh berbeda terjadi di jembatan titik luapan air sungai. Namun, pada lokasi tersebut, sebagian besar material sudah berhasil disingkirkan. Dengan kondisi tersebut, sejauh ini aliran sungai sudah bisa lancar. Akan tetapi, petugas belum bisa memastikan bagaimana kondisi sungai di bagian atas yang membawa material itu. Alasannya, sejauh ini petugas belum bisa memastikan banyaknya material di sungai bagian atas.
Dengan kondisi tersebut, dipastikan proses pembersihan membutuhkan waktu cukup panjang. Karena itu, diharapkan masyarakat yang berada di sekitar lokasi bersabar karena memang banyaknya material akibat banjir tersebut. “Mungkin pembersihan belum tuntas dalam beberapa hari ke depan, semoga saja hujan tidak turun lagi sehingga tidak terjadi banjir susulan,” jelas Jati.
Seperti diberitakan, hujan yang masih mengguyur hingga saat ini benar-benar membawa malapetaka di wilayah Kota Keripik Tempe. Pasalnya, selama tiga hari berturut-turut kemarin (10/10) terjadi banjir bandang di wilayah Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo.
Itu terlihat air dari sungai membawa material berupa lumpur, potongan kayu, dan pohon ke jalan raya serta permukiman warga. Hal tersebut dimungkinkan karena air di sungai dekat Balai Desa Tasikmadu tidak bisa mengalir lantaran tertutup sampah. Alhasil, air sungai meluap hingga ke rumah-rumah warga.(jaz/c1/rka)