KOTA BLITAR – Kajian terkait rencana pembongkaran median jalan di Jalan Ir Soekarno untuk pengembangan pedestrian rampung. Hasilnya, keberadaan median jalan di akses masuk kawasan wisata Makam Bung Karno (MBK) itu dinilai kurang tepat. Sebab mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Karena itulah, lebih baik dihilangkan sehingga ruas jalan makin lebar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar Juari mengatakan, hasil kajian menyebut bahwa median jalan di Jalan Ir Soekarno harus dihilangkan. Itu menindaklanjuti rencana pengembangan pedestrian di Jalan Ir Soekarno sisi selatan ataupun akses masuk kawasan wisata MBK. “Apabila tetap dibiarkan bisa menggangu kelancaran. Jalan menjadi lebih sempit,” ujarnya.
Nantinya rekayasa lalu lintas di jalan tersebut masih sama. Yakni dibuat dua arah, selatan dan utara. Kendaraan besar seperti bus bakal lebih leluasa melintas di jalan tersebut.
Dishub mendukung pengembangan pedestrian itu dengan menambah sarana atau fasilitas pendukung. Di antaranya, PJU dan lampu hias. Anggaran yang dialokaikan sekitar Rp 1 miliar.
Juari melanjutkan, pembangunan median jalan tersebut sebagai bentuk keindahan. Terlebih, Jalan Ir Soekarno merupakan akses menuju kawasan wisata Sang Proklamator. “Tetapi adanya median jalan ataupun taman agak sedikit ngepres,” jelasnya.
Rencanannya, pedestrian di Jalan Ir Soekarno dikonsep seperti pedestrian di Kayu Tangan, Kota Malang. Dilengkapi dengan lampu hias dan beberapa fasilitas pendukung lain. Pemkot juga bakal mengembangkan Alun-Alun Kota Blitar menjadi taman wisata.
Beberapa spot taman wisata akan dibangun di sana. Di antaranya, ada taman lansia dan taman anak-anak. Pada sisi timur juga akan dibangun pedestrian. (sub/c1/wen)