TRENGGALEK – Menjaga lingkungan tetap bersih harus dimulai lingkup terkecil seperti Rukun Tetangga (RT). Itu yang disadari warga di seluruh RT wilayah Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan. Warga tiap RT tersebut bahu membahu menata lingkungannya agar tetap bersih dan sehat.
Pemandangan berbeda terlihat Jawa Pos Radar Trenggalek ini menuju jalan area Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan. Sebab saat itu berbagai hiasan ditata rapi di jalan-jalan area desa tersebut. Bahkan hiasan yang disuguhkan setiap RT tersebut berbeda, hingga membentuk sebuah taman sederhana di wilayah RT tersebut, namun terlihat mewah dan indah.
Ya, itu terjadi lantaran para warga tiap RT di desa tersebut melaksanakan semacam lomba kebersihan antar RT. Sehingga tiap RT tersebut menyuguhkan penampilan yang menarik mungkin untuk berpartisipasi untuk mengikuti lomba tersebut. “Sebenarnya untuk hadiahnya tidak seberapa karena kami hanya memberikan intensif saja kepada RT,” ungkap Pejabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Salamrejo Bambang Dwi Putranto.
Apalagi hadiah yang nanti diberikan pastinya tidak bisa mengganti anggaran yang dikeluarkan oleh warga tiap RT. Apalagi respon masyarakat yang diberikan terkait kegiatan tersebut sangatlah luar biasa. Sebab jauh-jauh hari mulai sekitar dua bulan lalu menyiapkan berbagai kebutuhan yang disiapkan untuk menata lingkungan di RT masing-masing. “Sebenarnya kami ingin mengemas acara ini dengan sederhana, namun antusias masyarakat luar biasa bahkan ada RT yang menggelar layaknya pesta rakyat. Namun tentu saja tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes),” katanya.
Sebab itu dilakukan tak lain karena ingin menjaga lingkungan tetap bersih. Sehingga masyarakat sepakat melaksanakan lomba tersebut guna membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya ruang terbuka hijau. Jadi bisa diartikan kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan bagian bentuk lomba Smart Green, masyarakat tingkat RT. Jadi di tempat tersebut kebanyakan masyarakat membuat taman hijau, yang disitu diisi berbagai tanaman, mulai buah-buahan, bunga dan ada tanaman obat keluarga (toga) seperti kunyit, jahe, kencur dan sebagainya.
Sehingga diharapkan giat masyarakat tersebut bukan hanya berhenti sampai disitu, dan terus dilakukan. Apalagi dengan itu masyarakat bisa memanfaatkan hasil dari tanaman yang telah ditanam. Sehingga kebutuhan gizi masyarakat di wilayah RT tersebut bisa tercukupi. Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk menanggulangi stunting. “Sosialisasi tentang ini telah kami lakukan sejak tahun lalu (2021-red), jadi masyarakat betul-betul menyiapkan sebab dengan ini lingkungan mereka jadi lebih indah,” jelas mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Buluagung ini.
Disaat bersamaan Rofiin Pj Ketua PKK Salamrejo menambahkan, dalam prosesnya masyarakat tidak hanya membuat taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Sebab kebersihan lokasi sekitar juga harus dijaga. Karena dalam salah satu penilaian adalah kebersihan, dan sanitasi yang baik, serta pengelolaan sampah. Karena itu pada persiapannya masyarakat juga membersihkan selokan, rumput, dan lokasi lain seputar lingkungan masing-masing. Sehingga dengan menjaga kebersihan tersebut masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit, seperti menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk. “Jadi semua yang dilakukan masyarakat ini murni dari swadaya mereka, semoga ke depan taman yang ada bisa dirawat dengan baik,” imbuhnya.(*/rka)
