KEPANJENKIDUL, Radar Blitar – Permainan bola api mungkin sudah jarang dimainkan oleh para remaja zaman sekarang. Namun, jangan salah, permainan itu masih kerap digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Muta’allimin.
Sabtu malam lalu (23/10), para santri sedang menggelar lomba sepak bola api. Agenda ini dilangsungkan di lapangan yang terletak di sisi dalam ponpes. Koordinator lomba, Syukron Ma’mun mengaku, kegiatan ini memang sengaja dilangsungkan untuk memeriahkan peringatan HSN 2021.
“Untuk bola apinya, kami pakai kelapa yang sudah dikuliti. Lalu, direndam selama satu hari di dalam minyak tanah,” terangnya.
Para santri pun didata. Hasilnya, didapati sebanyak 11 tim yang masing-masing terdiri dari lima orang. “Karena ada banyak tim yang ikut, kami pakai sistem gugur. Kami buat 2×5 menit dalam setiap pertandingan agar tidak terlalu lama” jelas Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum ini.
Pemuda 19 tahun ini mengaku para pemain sangat antusias. Bukan tanpa alasan, adanya peraturan bagi para pemain harus memakai sarung saat bertanding pun kian menyulut semangat para santri. “Ada satu pemain sarungnya terbakar. Dia lari sambil coba melepas sarungnya,” ujar Syukron, lantas tertawa.
Hadiah bagi para juara jadi nomor sekian. Sebab, yang terpenting adalah bisa ikut merayakan HSN. (dit/ady/dfs)