KABUPATEN BLITAR – Dua kasus bunuh diri membuat geger warga Bumi Penataran, kemarin (1/6). Keduanya sama-sama nekat gantung diri (gandir). Masing-masing insiden terjadi di Kecamatan Garum dan Kecamatan Selorejo.
Kasus pertama di Kecamatan Garum. Seorang kakek berinisial MR, 72, mengakhiri hidupnya dengan seutas tambang biru. Peristiwa itu terjadi di rumahnya kemarin. Hasil identifikasi polisi, diduga korban depresi lantaran sakit tak kunjung sembuh.
Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu Udiyono mengatakan, kejadian itu kali pertama diketahui anak korban, Khoirul Anam yang baru pulang dari ladang sekitar pukul 07.00. Begitu membuka pintu, Anam mendapati MR sudah tewas menggantung.
“Sang anak melihat korban (MR, Red) sudah meninggal. Saat itu masih menggantung di gawang pintu kamar tengah,” ujarnya, kemarin (1/6).
Menerima laporan perangkat desa setempat, tim inafis Polres Blitar langsung memeriksa tempat kejadian perkara (TKP). Saat polisi tiba, leher korban masih terjerat tali. Setelah tali dilepas dan dipemeriksa, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Menurut keterangan para saksi, diduga tewasnya MR yang setiap hari berprofesi sebagai petani itu lantaran depresi. Semasa hidup, keluarga mengaku bahwa korban kerap gelisah, pusing, dan sakit pada bagian lambung. “Tidak ada unsur kekerasan di (tubuh, Red) korban. Tapi kuat dugaan korban depresi karena sakit,” jelasnya. (mg2/wen)