KESAMBEN, Radar Blitar – Berawal dari atlet seadanya, Alif Bagaskara Ajeng Wilutama kini didapuk menjadi pelatih kawakan. Berkat tangan dinginnya, tak jarang prestasi mentereng dari cabang olahraga (cabor) panahan mampir di Kabupaten Blitar.
Mantan atlet panahan itu yang kini banting setir menjadi pelatih utama di Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Blitar. Banyak kisah menarik dibagikan kepada Koran ini. Kecintaannya pada dunia olahraga sudah nampak pada diri Alif kecil. Bahkan, dia pernah menjadi atlet sepakbola begitu lulus dari bangku sekolah.
Pria 26 tahun ini mengaku, itu membuatnya mantap bergabung dengan Perpani Kabupaten Blitar sekitar 2017 lalu. Bakatnya akan panahan mulai dilirik oleh sang pelatih. Hingga akhirnya Alif masuk ke dalam tim panahan untuk berkompetisi di 2018.
“Kalau tidak salah itu Pakualaman Cup di Jogja. Saya dapat peringkat enam,” bebernya.
Waktu berjalan. Skill Alif makin terasah melalui sejumlah latihan rutin yang digelar Perpani Kabupaten Blitar. Sebuah pencapaian baru bagi Alif terjadi di 2019. Sebab, di tahun itu, Perpani memasukkan Alif ke dalam daftar calon pelatih panahan. “Mungkin karena faktor usia juga ya. Jadi, pengcab meminta saya untuk ikut program kepelatihan. Akhirnya saya mengikuti pemusatan sebagai pelatih dalam program pemprov 2019,” ungkapnya.
Selang beberapa waktu, Alif dipercaya sebagai pelatih utama di tim panahan untuk kejuaraan daerah (kejurda) di tahun yang sama. Sejumlah pengalaman menarik didapatkannya. Pria yang tinggal di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben ini mengungkapkan, jika dia punya kiat khusus dalam melatih para atlet. Yaitu dengan melakukan pendekatan secara personal. “Setiap orang punya rentang tarikan anak panah yang berbeda. Kalau saya sering ngobrol sama mereka, saya jadi tahu batasnya,” terangnya. (dit/c1/ady/dfs)