NGLEGOK, Radar Blitar – Blitar Poetra (BP) FC berhasil mengantongi tiket lolos ke babak 32 besar Liga 3. Tentu banyak pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan itu. Tak terkecuali tim medis dari tim tersebut. Salah satunya Andi Syaifudin. Dia seorang fisioterapis yang musim ini menangani skuad BP FC selama kompetisi.
“Saya kuliah di jenjang fisioterapis. Dari sana mulai diajak bergabung ke beberapa tim olahraga sebagai tim medis,” kenang alumnus Universitas Airlangga (Unair) 2020 itu.
Kendati berlatar belakang sebagai tenaga medis, Andi mengaku tak canggung ketika harus terjun di dunia olahraga. Sebab, pria kelahiran 5 September 1998 itu memang suka olahraga. Bahkan, sejak dia berusia belia. “Sejak kecil memang suka olahraga. Jadi, senang juga gabung di tim olahraga sebagai tim medis,” ungkapnya.
Banyak tim olahraga dari berbagai cabang olahraga (cabor) pernah dia cicipi. Mulai tim futsal, basket, voli, sepak bola, dan banyak lainnya. “Begitu lulus kuliah, saya bekerja di salah satu fisiolab di Surabaya. Di sana saya punya banyak jaringan dengan tim olahraga,” ujar pria asli Kabupaten Trenggalek itu.
Waktu berlalu. Andi memutuskan pindah tempat kerja. Pilihannya jatuh di Kota Patria di akhir tahun 2020. Sebab, di Blitar Andi juga punya banyak kenalan. Dia merasa hal itu bisa membantunya untuk semakin berkembang. Rupanya, pilihan Andi tidak salah. Sebab, beberapa bulan setelah pindah ke Blitar, BP FC sedang bersiap guna menyambut kompetisi Liga 3 musim 2021/2022. Kala itu, manajemen BP FC kontak dengan manajemen Persebaya. Yakni untuk mencari tim dokter yang rencananya bakal dikontrak selama satu musim.
Pria ramah itu memang tak pelit ilmu. Sebab, dia juga rajin memberi kiat kepada para pemain guna meminimalkan risiko cedera. Yakni melakukan pemanasan sebelum mulai berlatih ataupun bertanding. “Kalau kami pemanasan, otot, dan sendi kami sudah tidak kaku. Jadi risiko cedera sendi atau otot bisa dikurangi. Itu sangat penting,” tandasnya. (dit/c1/wen/dfs)