BLITAR – Kota Blitar tak pernah kehabisan atlet berprestasi. Salah satunya adalah Dimas Wibisono. Atlet binaraga ini punya banyak prestasi mentereng bagi Kota Patria. Sayang, ada kemungkinan dirinya bakal absen dalam gelaran Porprov VII Jatim tahun ini.
Jarum jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Bunyi derit perangkat fitness terdengar dari dalam gym salah satu hotel yang berada di Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul. Mulai memasuki salah satu ruangan di dalam gym, seorang pria sedang fokus melakukan latihan fisik. Pria itu adalah Dimas Wibisono, atlet Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Kota Blitar. Tampak peluh deras mengalir di lengannya yang tampak berotot.
Wajar, sebagai seorang atlet binaraga, dia diwajibkan untuk menjaga massa otot melalui serangkaian program latihan khusus. Jadi, jangan heran ketika melihat lekuk ototnya yang menonjol. “Halo, selamat sore. Monggo, silahkan duduk,” ujarnya saat menyapa pewarta Koran ini, kemarin (20/1). Kecintaannya pada kegiatan olahraga angkat berat ini dimulai 2013 lalu.
Dia yang sejak awal memang doyan ngegym ini bertemu dengan koordinator PBFI Kota Blitar. Dari sana, dia ditawari untuk menjadi seorang atlet. Tak perlu berfikir panjang, dia pun mengiyakan ajakan tersebut. “Mulai saat itu, saya banyak mengikuti program pembinaan di bawah induk cabor yang saat itu namanya adalah Pabbsi Kota Blitar,” ujar warga Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan ini.
Singkat cerita, sudah banyak event kejuaraan yang dia ikuti. Baik di tingkat daerah hingga provinsi. Tapi, gelaran yang paling berkesan sekaligus paling prestisius diraih pada 2019. Yakni, dalam gelaran Porprov ke-VI Jatim. Pasalnya, di ajang tersebut, dia mampu menyabet medali emas di kelas 70 kilogram (kg). “Alhamdulillah. Saat itu Kota Blitar dapat dua medali emas dari dua kelas berbeda. Saya dapat (medali emas, Red) di kelas 70 kg,” bebernya.