Thursday, June 30, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok
Mengenal PAKOJA, Paguyuban Seniman Jaranan Kota Blitar

RANCAK: Sejumlah penari barongan kucingan saat tampil dalam pembukaan bazaar jadoel beberapa waktu lalu. (MOCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR)

Mengenal PAKOJA, Paguyuban Seniman Jaranan Kota Blitar

June 20, 2022
in Sosok
0

KOTA BLITAR – Tari Barongan Kucingan Candramawa menjadi sajian pembuka dalam Bazar Blitar Djadoel, Jumat (17/6) lalu. Dibawakan oleh Paguyuban Kelompok Jaranan (PAKOJA) Kota Blitar berkolaborasi dengan sejumlah pelajar SMP. Punya misi mematenkan tarian hasil kreasi itu sebagai hak kekayaan intelektual (HKI) asli Blitar.

Suara musik gamelan Jumat siang (17/6) lalu mengalun indah. Mengiringi tari Barongan Kucingan Candramawa yang dibawakan oleh PAKOJA dan sejumlah pelajar. Hentakan musiknya memecah ketenangan sore itu di Alun-Alun Kota Blitar.

Tarian yang juga biasa disebut tari kucingan itu menjadi salah satu hiburan dalam pembukaan Bazar Blitar Djadoel 2022. Masyarakat antusias menonton aksi para penari jaranan itu. Sejumlah orang tua (ortu) yang menyaksikan anaknya tampil juga tak kalah heboh. Mengabadikan momen bersejarah itu dengan ponsel.

Tarian barongan kucingan itu dimainkan oleh seniman jaranan Kota Blitar di bawah naungan PAKOJA. Mereka berkolaborasi dengan sejumlah pelajar SMP. “Kurang lebih ada 50 pelajar yang kami libatkan. Mereka bersemangat sekali ketika kami ajak bergabung untuk memeriahkan pembukaan bazar djadoel,” ungkap Sekretaris PAKOJA Kota Blitar Ivan Leksana, kepada Koran ini kemarin (19/6).

Tari barongan kucingan itu membawa lakon Candramawa. Yang diartikan sebagai kucing cerdas yang memiliki indera lebih dibandingkan dengan kucing-kucing lain. “Ketika melihat sesuatu matanya menyala. Inteligensinya tinggi. Itu kami jadikan ikon dalam pembukaan bazar kemarin,” tuturnya.

Disebut tari kucingan karena seluruh gerakannya seperti kucing. Pada barongan kucingan memiliki ciri khas tersendiri. “Barongan kucingan itu moncongnya tidak panjang. Hidungnya naik dan di bawahnya ada cengger. Itu ciri khasnya,” jelas Ketua Grup Jaranan Margo Rukun Bendogerit ini.

Tari barongan kucingan candramawa itu merupakan hasil kreasi PAKOJA. Tarian itu sengaja diciptakan untuk penampilan pembukaan Bazar Blitar Djadoel 2022. Yang berbeda dari biasanya adalah sebagian penarinya merupakan pelajar SMP. Yang notabene bukan penari jaranan.

Namun yang membuat salut, sejumlah pelajar ini sangat bersemangat untuk diajak bergabung. Meski bukan penari jaranan, tetapi mereka suka dengan kesenian jaranan. “Memang jadi tantangan bagi kami untuk bisa mengajari mereka. Namun, berkat keseriusan mereka, akhirnya bisa kompak,” ujar pria 41 tahun ini.

Persiapan tari barongan kucingan dengan lakon Candramawa itu terbilang mepet. Persiapannya hanya 10 hari dengan tujuh kali pertemuan latihan. Dengan bimbingan senior, para penari jaranan khususnya pelajar, bisa mengikuti latihan dengan tertib.

Menurut Ivan, tari barongan kucingan Candramawa itu pertama kali dipentaskan. Sebelumnya belum pernah dibawakan. Makanya, itu menjadi persembahan yang istimewa pada pembukaan Bazar Blitar Djadoel. “Barongan kucingan sebenarnya sudah lama ada sejak tahun 1990-an. Tapi khusus lakon Candramawa, ini hasil kreasi kami,” akunya bangga.

Tari tersebut, kata dia, memang tidak ada kaitannya dengan sejarah Blitar. Tarian ini murni hasil kreasi dan imajinasi seniman jaranan Kota Blitar. “Selama ini tarian yang kami bawakan itu memang ada hubungannya dengan sejarah lokal Blitar. Tetapi untuk barongan kucingan Candramawa, itu memang kami ciptakan sebagai persembahan terbaik,” ujarnya.

PAKOJA sendiri memiliki misi untuk mendaftarkan tari barongan kucingan Candramawa agar mendapatkan hak paten atau HKI asal Kota Blitar. Sebab, sepengetahuan dia, Kota Blitar belum memiliki HKI di bidang kebudayaan.

Dengan didaftarkannya HKI tari barongan kucingan Candramawa itu diharapkan bisa mengangkat nama Kota Blitar di kancah nasional bahkan hingga Internasional. Dengan begitu Kota Blitar bisa memiliki identitas kebudayaan lokal yang diakui oleh negara. “Kami berharap pemerintah kota bisa membantu misi kami tersebut. Ini juga demi Kota Blitar. Kami juga sudah berkomunikasi soal harapan itu,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, PAKOJA adalah paguyuban para kelompok jaranan se-Kota Blitar. Terbentuk sejak 2002 silam. Anggotanya terdiri dari sejumlah kelompok jaranan yang tersebar di kota.

PAKOJA berada di bawah binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar. Paguyuban ini pernah lama vakum karena suatu hal. Hingga akhirnya, dinas meregenerasi kepengurusan PAKOJA agar kembali aktif. Hampir setiap minggu, seniman-seniman jaranan yang tergabung dalam PAKOJA tampil di wisata Makam Bung Karno (MBK) dan Istana Gebang. (*/ady)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kontingen Kabupaten Berangkat Pekan Ini Ke Ajang Porprov ke-VII Jatim

Next Post

Realisasi PAD Capai 52,3 persen

Related Posts

Ini Cara Amalia Lorensa Tampil Cantik

Ini Cara Amalia Lorensa Tampil Cantik

by Radar Blitar Jawa Pos
30 Jun 2022
0
3

KOTA BLITAR - Penampilan menjadi salah satu hal yang wajib...

Begini Kisah Terciptanya Tari Gedog Balitar

Begini Kisah Terciptanya Tari Gedog Balitar

by Radar Blitar Jawa Pos
30 Jun 2022
0
5

KOTA BLITAR - Sejumlah tarian tradisional sudah diciptakan Sanggar Patria Loka....

Sempat Kesulitan Ide, Amartya Management Sukses Berkolaborasi di Bidang EO

Sempat Kesulitan Ide, Amartya Management Sukses Berkolaborasi di Bidang EO

by Editor RaTu
29 Jun 2022
0
7

TULUNGAGUNG - Meleburkan usaha dengan berkolaborasi ternyata sukses membuat usaha...

Load More
Next Post
Pemkot Blitar-DPRD Siapkan Dana Cadangan

Realisasi PAD Capai 52,3 persen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Satu Rumah Roboh, Tujuh Lainnya Retak karena Terdampak Tanah Gerak di Desa Kebonsari

3 months ago
506
Berkah Musim Hujan, Waduk Wonorejo Surplus Air untuk Cadangan Kemarau

Naik Bus Wajib Vaksinasi Dosis Lengkap, Jumlah Penumpang Terminal Patria Turun

6 months ago
481

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital