TULUNGAGUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung bekerjasama dengan Polisi Resor (Polres) Tulungagung lakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Jembatan Lembu Peteng.
Kepala Dishub Tulungagung Galih Nusantoro mengatakan, mulai hari ini telah dilakukan rekayasa lalu lintas dengan memasang rambu lalu lintas di kawasan Jembatan Lembu Peteng. Pemasangan tersebut dilakukan untuk mengurangi kemacetan.
“Kita lakukan rekayasa lalu lintas karena di sana (kawasan Jembatan Lembu Peteng.red) merupakan simpul rawan macet,” kata Kadishub saat dijumpai di kantor Dishub pada Senin (11/7/22).
Galih menambahkan, skenario rekayasa lalu lintas tersebut adalah merubah arah lalu lintas pada perlintasan. Perlintasan dari arah selatan (sebelah barat jembatan) dilarang menyeberang atau bahkan memotong jalan ke kanan, tetapi terlebih dahulu belok ke kiri atau ke barat. Dan begitu pun sebaliknya.
“Ini dilakukan supaya tidak menyebabkan kemacetan waktu mereka akan menyeberang perlintasan,” imbuhnya.
Disinggung mengenai berapa lama jangka waktu rekayasa lalu lintas. Pihaknya mengungkapkan kira-kira butuh waktu satu bulan atau bahkan bisa diperpanjang, tergantung tingkat efektifitasnya.
“Kita akan lakukan evaluasi terlebih dahulu, nanti akan ketahuan hasilnya seberapa jauh tingkat efektifitas dalam hal membantu mengurai kemacetan di lokasi tersebut,” ungkap Galih.
Di samping itu, pihaknya juga mempersiapkan alternatif lain apabila alternatif yang saat ini sedang diterapkan tidak efektif. Nantinya, jalanan Pinggir Kali (Pinka) sebelah timur dan barat, akan dilakukan rekayasa one way (satu arah).
“Yang sebelah timur jembatan kita satu arahkan ke arah utara, dan sebelah barat akan kita satu arahkan ke arah selatan,” ujar Galih.
Rekayasa lalu lintas dilakukan tidak semata mengurai kemacetan saja. Namun juga untuk perawatan jembatan Lembu Peteng. Dalam artian, jika kemacetan terjadi di tengah jembatan maka akan menambah beban dari jembatan.
“Jadi jembatan tersebut tidak boleh menerima beban yang berlebihan, jika lalu lintas macet atau lancar maka beban dari jembatan juga akan berbeda. Maksimal beban 8 sampai 10 mst,” pungkasnya. (ain/zaq)