KOTA BLITAR – Salah satu minuman khas Kota Blitar adalah es pleret. Minuman berkuah santan ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Es pleret bisa menjadi salah satu rujukan kuliner khas Blitar yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Blitar.
Minuman dengan cita rasa manis dan segar ini sangat cocok disantap ketika cuaca sedang panas. Dipadukan dengan kuah santan, minuman terasa gurih. Apalagi ditambah es batu yang makin membuat segar.
Tak sulit menjumpai penjual es pleret di Blitar, khususnya di pusat Kota Blitar. Seperti di sekitar Alun-Alun Kota Blitar dan Stadion Soepriadi. Salah satu penjual es pleret itu adalah Katirah, 63, warga Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul. “Saya sudah puluhan tahun berjualan es pleret. Pelanggan saya datang dari berbagai daerah,” ungkap wanita paro baya tersebut.

Asal mula nama es pleret, menurut Katirah, diambil dari proses pembuatan pleret yang di-pleret-pleret sehingga membentuk bulatan kecil. Meski dari beberapa sumber menyebut, asal mula nama es pleret berasal dari nama Pusaka Kyai Pleret di Blitar waktu itu.
Nah, bahan dasar pleret berupa tepung ketan dan sedikit campuran tepung kanji. “Dalam sekali produksi terkadang bisa membutuhkan kurang lebih 2 kilogram tepung ketan,” ungkap Katirah.
Harga jual es pleret relatif terjangkau. Katirah menjual es pleret seharga Rp 5 ribu per gelas. Meski harga akrab di kantong, rasa tak perlu diragukan lagi. Ada manis, gurih, dan segar.
Isian es pleret bervariasi. Ada yang menggunakan cendol, serabi, dan roti. Variasi dilakukan demi minuman es pleret lestari dan terus disukai masyarakat. “Ini salah satu cara kami untuk bersaing dengan produk minuman lain. Kami berusaha mengombinasikannya dengan cendol, serabi, dan roti sehingga pelanggan tidak bosan,” pungkas Katirah. (mg2/c1/sub)